Imbal hasil (yield) SBN turun 1-2 basis points (bps) pada hari Rabu (6/3) berkat dukungan peningkatan sentimen risiko dan apresiasi kurs rupiah.
Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat Rp33,78 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan hari Selasa (4/3) yang sebesar Rp22,27 triliun.
Kepemilikan asing pada obligasi IDR turun sebesar Rp2,27 triliun menjadi Rp886 triliun, atau 14,32n persen dari total. Yield SBN pada seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing sebesar 6,62 persen, 6,86 persen, 7,01 persen, dan 7,01 persen.
“Hari ini, rupiah diperkirakan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.225 – 16.350 per dolar AS,” ungkap Josua.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, menguat hingga 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.296 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring optimisme pasar terhadap ekonomi Tiongkok
