Palembang, Sumsel (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berpotensi mengekspor sebesar 800 ribu ton karet pada Tahun 2025.
Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy saat diwawancarai di Palembang, Kamis, mengatakan pihaknya mencatat ekspor karet di Sumsel mencapai seberat 740,624 ribu ton pada Tahun 2024.
Sehingga, pada Tahun 2025, Gapkindo Sumsel meperkirakan ekspor karet itu mencapai 800 ribu ton atau bahkan lebih.
“Untuk potensi eskpor Sumsel padat tahun ini mencapai 800 ribu ton atau sama dengan jumlah dengan jumlah ekspor karet 2024. Mengingat, saat ini masih belum ada lahan baru dan juga replanting tanaman karet,” katanya.
Ia mengatakan saat ini harga karet di pasar internasional itu senilai 1,9 dolar AS per kilogram. Harga itu sudah cukup bagus, karena sebelumnya sempat pada harga 1,3 dolar AS per kilogram.
“Harga karet yang tinggi ini diharapkan dapat terus bertahan. Sehingga, para petani lebih bersemangat dalam merawat kebunnya,” ujarnya.
Alex mengimbau petani karet agar tetap semangat untuk merawat kebunnya apapun yang terjadi dan jangan sampai mengganti kebun karetnya dengan komoditas lainnya.
“Harga karet ini cukup fluktuatif, namun karet tetap dibutuhkan di pasar internasional. Maka, kami berharap para petani karet tetap semangat untuk merawat kebunnya,” kata dia.