Ia mengatakan, penutupan perlintasan sebidang liar dilakukan mengingat masih sering kali terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang. Oleh karena itu, KAI mengimbau masyarakat untuk tidak kembali membuka perlintasan liar yang telah ditutup."KAI sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang berupaya membuka kembali perlintasan liar yang telah ditutup, karena dapat berpotensi menyebabkan tidak terjaminnya keselamatan perjalanan kereta api yang membawa ratusan, bahkan ribuan penumpang ataupun kereta barang yang mengangkut kebutuhan masyarakat seperti batubara untuk pasokan energi, BBM, dan Pulp, yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan itu sendiri," ujarnya.
Aida mengingatkan para pengguna jalan raya yang akan melewati perlintasan sebidang agar selalu berhati-hati dan waspada, mengingat pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2025 di wilayah Divre III Palembang terdapat penambahan perjalanan kereta api barang dan peningkatan puncak kecepatan kereta api di beberapa lintas.
"Alat utama keselamatan di perlintasan sebidang adalah rambu-rambu lalu lintas. Keberadaan palang pintu dan penjaga pintu perlintasan hanyalah alat bantu keamanan. Jadi solusi utama agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang adalah selalu waspada dan disiplin berlalu lintas," kata dia.
KAI Palembang tutup 20 perlintasan sebidang liar pada Tahun 2024

Petugas KAI Divre III Palembang sedang memperbaiki jalur kereta api. (ANTARA/HO/KAI Divre III Palembang)