Dia menegaskan, Pelni tidak hanya berfokus pada layanan transportasi semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Dengan adanya program konservasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga populasi penyu yang semakin berkurang serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi ekosistem laut,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Pelni juga memberikan perlengkapan patroli kepada komunitas lokal yang bertugas menjaga habitat penyu dari ancaman perburuan dan kerusakan ekosistem.
Bantuan tersebut, kata dia, diharapkan dapat mendukung upaya konservasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Selain pelepasan tukik dan pemberian perlengkapan patroli, lanjut dia, Pelni juga memberikan edukasi konservasi lingkungan kepada masyarakat dan pelajar di wilayah Pulo Aceh. Peserta diberikan pemahaman pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut serta langkah yang dapat dilakukan untuk membantu melindungi habitat penyu.
Dia menambahkan, program konservasi tersebut tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya kawasan konservasi yang terjaga, peluang untuk mengembangkan sektor ekowisata semakin terbuka, sehingga dapat menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
“Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui ekowisata berbasis konservasi. Kami berharap masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan,” kata Romadhoni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 100 tukik dilepaskan ke pulau terluar Aceh untuk mendukung konservasi