Bendera Belanda yang terdiri tiga warna, yakni merah, putih, dan biru ini, kemudian dirobek warna birunya, lalu dinaikkan kembali bendera yang tinggal berwarna merah putih dengan upacara yang dihadiri para pejuang dan seluruh masyarakat.
Sebagai tanda peringatan perjuangan, di Sangasanga dibangun monumen perjuangan dan terukir nama-nama pejuang yang gugur pada saat itu. Peristiwa tersebut diperingati sebagai peristiwa Perjuangan Merah Putih Sangasanga 27 Januari.
Sedangkan sejumlah rangkaian peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga tahun ini, kata Akhmad Taufik, antara lain diawali doa bersama untuk para pahlawan (tahlillan) pada Sabtu (25/1) di Masjid Besar Al Mukarramah Sangasanga.
Selanjutnya, Minggu (26/1) digelar "Gowes Merah Putih" mulai dari Tenggarong menuju Kecamatan Sangasanga oleh Bupati Kukar dan Forkopimda (Dispora, Dishub, dan komunitas gowes.
Kemudian bupati beserta Forkopimda membuka turnamen Bupati Bola Voli, turnamen ketapel, turnamen panahan, lomba ketinting, silaturahmi dan pemberian bingkisan kepada veteran dan janda veteran.
Ada pula agenda Pesta Rakyat Merah Putih, pelepasan peserta Napak Tilas Sangasanga, pembukaan pameran pembangunan, pameran produk UMKM, renungan suci di Makam Pahlawan Wadah Batuah, pengibaran Bendera Merah Putih pada 27 Januari 2025.
Peringatan Perjuangan Merah Putih Sangasanga 1947

Arsip - Suasana peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga pada 27 Januari 2024. ANTARA/HO Prokom Kukar