BPBD OKU Timur pasang rambu di lokasi longsor

id Tanah longsor, rambu peringatan dini, musim hujan, penanggulangan bencana, BPBD OKU Timur

BPBD OKU Timur pasang rambu  di lokasi longsor

Tanah longsor terjadi di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur sedalam mencapai enam meter, Senin. (ANTARA/Edo Purmana)

Martapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan memasang rambu peringatan dini di lokasi tanah longsor di Desa Kurungan Nyawa agar tidak membahayakan masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto di Martapura, Senin, mengatakan bahwa tanah longsor terjadi di Desa Kurangan Nyawa, Kecamatan Buay Madang akibat curah hujan tinggi pada Sabtu (11/1/2025) malam.

Longsoran tanah di dekat jembatan aliran pembuangan air yang hanya berjarak sekitar lima meter dari pemukiman penduduk tersebut cukup parah dengan kedalaman sekitar enam meter dan panjang delapan meter.

"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa ataupun rumah yang terdampak longsor," katanya.

Hanya saja, kata dia, jika terjadi hujan terus menerus selama beberapa hari ke depan dikhawatirkan longsor semakin parah hingga mengikis pekarangan rumah warga sekitar.

Sebagai upaya penanggulangan, pihaknya memasang rambu-rambu peringatan dini untuk mengedukasi masyarakat agar sementara waktu tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi longsor.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi korban jiwa jika terjadi potensi bencana tanah longsor susulan saat musim hujan.

"Sambil menunggu perbaikan dari pihak terkait, jalan di sebelah jembatan dekat longsor kami tutup agar tidak membahayakan masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi kembali mengingatkan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor saat musim hujan.

"Khususnya masyarakat yang bermukim di daerah dataran tinggi dan sekitar bantaran sungai harus lebih waspada agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.