Bulog monitoring hasil panen petani di Banyuasin

id Bulog Sumsel Babel,Panen padi Banyuasin,Harga gabah di Banyuasin

Bulog monitoring hasil panen petani di Banyuasin

Perum Bulog Kanwil Sumatera Selatan (Sumsel) - Bangka Belitung (Babel) memonitoring hasil panen padi petani di Kecamatan Telang dan Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. (ANTARA/HO- Bulog Sumsel Babel)

Palembang (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Selatan (Sumsel) - Bangka Belitung (Babel) memonitoring hasil panen padi petani di Kecamatan Telang dan Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Banyuasin untuk memastikan tidak ada lagi kejadian jatuhnya harga gabah di wilayah Sumatera Selatan.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel Elis Nurhayati di Palembang, Jumat, mengatakan sesuai dengan arahan pemerintah untuk menyerap gabah dan beras petani, Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel sudah mulai melakukan monitoring titik-titik yang sudah mulai panen.

Berdasarkan informasi dari Ketua Gapoktan Muara Telang Fahirin Setiawan dan Ketua Gapoktan Kecamatan Air Salek Desa Bintaran bahwa terdapat beberapa petani yang melakukan panen lebih awal dari masa panen yang semestinya dengan pertimbangan curah hujan yang tinggi sehingga dikhawatirkan padi akan terendam dan menyebabkan gagal panen.

"Hal ini menyebabkan kualitas padi dari hasil panen masih terdapat padi yang berbulir hijau, sehingga hasil panen tersebut dijual oleh petani dengan harga Rp5.300 per kilogram," katanya.

Ia menerangkan harga gabah di Provinsi Sumatera Selatan pada saat ini telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 515 Tahun 2024 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.

Berdasarkan peraturan tersebut harga gabah kering panen (GKP) di petani dengan kadar air (KA) maksimal 25 dan kadar hampa maksimal 10 senilai Rp6.000 per kilogram.

Setelah sampai di titik lokasi yaitu Kecamatan Muara Telang, hasil pemeriksaan kualitas menunjukkan bahwa kualitas gabah yang dipanen tersebut berada di luar kualitas standar yaitu kadar air 30,9 persen dan hampa kotoran 21,09 persen.

Berdasarkan rafaksi harga gabah dan beras pada peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 04 tahun 2024 untuk gabah kering panen di luar kualitas 3 (GLK-1) di tingkat petani dengan kriteria KA antara 25 persen- 30 persen dan kadar hampa kotoran maksimal 11persen-15 persen dengan harga sebesar Rp5.250 per kilogram.

Sehingga harga GKP yang telah diterima oleh petani di wilayah tersebut dengan kualitas di luar standar sebesar Rp5.300 per kilogram, berada di atas harga patokan pemerintah (HPP) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 4 Tahun 2024.

Untuk memastikan tidak ada lagi kejadian jatuhnya harga gabah di wilayah Sumatera Selatan, katanya langkah-langkah yg akan dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi secara intens dengan Dinas Pertanian untuk rutin melakukan monitor wilayah panen.

Kemudian mengerahkan satuan tugas pengadaan dan menggerakkan mitra pengadaan pangan Bulog untuk mengawal dan menyerap hasil panen di wilayah tersebut dengan membeli hasil panen dengan harga kualitas sesuai ketentuan.