SPPG Palembang paparkan menu MBG tingkat SD bukan tahu tapi olahan ikan

id Sumsel,palembang,SPPG,Makan bergizi gratis,menu MBG

SPPG Palembang paparkan menu MBG tingkat SD bukan tahu tapi olahan ikan

Kepala SPPG Ilir Barat I Palembang M Dicky Alghaffar saat diwawancarai di Palembang, Rabu (8/1/2025). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebutkan menu program makan bergizi gratis (MBG) saat simulasi di SDN 25 Palembang, Senin (6/1), bukan tahu melainkan olahan ikan gabus.

Kepala SPPG Ilir Barat I Palembang M Dicky Alghaffar saat diwawancarai di Palembang, Rabu, mengatakan menu MBG saat simulasi hari pertama adalah nasi, tempe, pisang, tumisan sayur buncis, dan olahan ikan gabus.

“Masyarakat beranggap saat simulasi hari pertama MBG itu lauknya hanya tahu dan tempe. Akan tetapi itu sebenarnya bukan tahu melainkan olahan ikan gabus,” katanya.

Ia menjelaskan ketika memasak olahan ikan gabus ini dipotong dengan bentuk kotak-kotak dan dibalut dengan tepung. Sehingga, tampilannya itu tampak seperti tahu.

“Awalnya kami ingin ikan gabus ini dimasak dengan cara dikukus. Akan tetapi, kami memutuskan ikan ini untuk digoreng agar tidak gampang basi. Saat digoreng ikan ini tampak seperti tahu,” jelasnya.

Alasan pemilihan ikan gabus menjadi menu MBG, katanya, Kota Palembang terkenal dengan makanan olahan ikan, seperti pempek. Namun, olahan ikan tidak hanya pempek, akan tetapi juga bisa jadi lauk pauk.

“Selain menjadi pempek, olahan ikan ini juga bisa menjadi lauk pauk untuk anak-anak,” ujarnya.

Terkait dengan nilai anggaran per porsi makanan Program MBG itu dipastikan di atas Rp6.000. Sebab, bahan baku yang disediakan di menu itu tidak murah.

“Ada yang beranggapan nilai per porsi makanan program MBG Rp6.000. Hal ini tidak benar, karena anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit. Sebab, harga seperti ikan, nasi, dan lainnya tidak murah. Anggaran yang sebenarnya tidak dapat kami sebutkan, namun dapat dipastikan nilainya di atas Rp6.000,” jelasnya.

Selain itu, Dicky mengatakan pihaknya akan melakukan variasi setiap harinya terhadap menu makanan Program MBG agar anak-anak tidak bosan.

“Tentunya menu kami akan bervariasi, karena kami memikirkan anak-anak, jika menunya hanya itu-itu saja, maka mereka akan bosan dan tidak mau makan,” kata dia.

Sebelumnya, beredar anggapan masyarakat di media sosial menu makanan saat hari pertama simulasi Program MBG di Palembang itu lauknya hanya tahu dan tempe dan juga nilai per porsi makanan Rp6.000.