Bahan baku obat-obatan di Indonesia masih tergantung dari impor

id obat-obatan,alat kesehatan

Bahan baku obat-obatan di Indonesia masih tergantung dari impor

Petugas Puskesmas memberikan obat. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/nz

Jakarta (ANTARA) - Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Roy Hilmawan mengatakan Indonesia dalam pengadaan obat-obatan masih banyak tergantung dari luar negeri.

“Dapat kami laporkan bahwa untuk obat sendiri, walaupun kita memiliki jumlah industri farmasi lebih dari 200 dan lebih dari 4 industri vaksin, tetapi ketergantungan kita terhadap produk bahan baku obat impor masih cukup besar,” kata Roy Hilmawan dalam kegiatan diskusi webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar (PRTPS) BRIN secara daring, Selasa.

Menurut dia, Indonesia masih membutuhkan sekitar 90 persen bahan baku untuk obat-obatan dan juga alat kesehatan yang digunakan untuk industri kesehatan di tanah air harus didatangkan dari luar negeri.

Sehingga, hal tersebut masih menjadi kelemahan industri kesehatan di Indonesia. Dengan begitu, pihaknya masih terus bekerja keras untuk memutus mata rantai impor bahan baku untuk obat-obatan yang datang dari luar Indonesia.

Berbagai fasilitas yang dimiliki oleh Indonesia masih belum bisa menunjang berbagai kebutuhan obat-obatan dan juga alat kesehatan yang digunakan di Indonesia yang diharapkan bisa mengoptimalkan pengembangan industri kesehatan.