Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, minggu ini, di hadapan wartawan menyebut sebanyak 4.000 prajurit TNI telah diberi sanksi karena terlibat judi online. Dari jumlah itu, ada prajurit yang saat ini dipidana karena diduga menggunakan uang satuan untuk judi online.
"Dia paksakan diri kemudian ada yang pakai uang satuan," kata Danpuspom TNI di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Jakarta Timur, Kamis (14/11).
Walaupun demikian, Yusri belum dapat mengungkap asal satuan prajurit itu berikut jumlah dan identitas oknum tersebut.
Terlepas dari itu, Yusri pada Rabu (13/11) menyebut 4.000 prajurit yang terlibat judi online telah dijatuhkan sanksi, mulai dari tindakan disiplin, penahanan ringan, penahanan berat, dan pidana.
Mayjen Alvis, pada kesempatan itu, menyebut satgas mengerahkan satuan siber TNI baik di Mabes TNI dan di masing-masing angkatan untuk melacak dan memetakan prajurit-prajurit yang terlibat judi online.
“Kami akan memanfaatkan sumber daya yang ada di kami seperti Satuan Siber TNI, ada juga (satuan) siber di BAIS, di angkatan juga ada Pussansiad (Pusat Sandi dan Siber TNI AD), Satuan Siber TNI AL, dan di TNI Angkatan Udara jua ada. Tentu, lembaga-lembaga ini kami manfaatkan semaksimal mungkin untuk paling tidak langkah awal kami melihat seberapa besar sebenarnya angka tersebut,” kata Alvis saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI: Kasus prajurit pakai uang satuan buat judi "online" masuk sidang