Kemudian ditunjuk sebagai perwakilan peserta internasional, untuk diwawancarai KEPCO (Korea Electric Power Corporation) dalam liputan channel nasional TV KBS Korea, katanya.
Menurut dia, delapan anggota tim CUCUBA 2.0 itu merupakan gugus dalam Continuous Improvement Program (CIP), program yang mendorong inovasi pekerja secara berkelanjutan yang rutin digelar Pertamina setiap tahunnya.
Tim CUCUBA 2.0 menjadi salah satu delegasi Pertamina, karena telah lolos Annual Pertamina Quality (APQ) Awards di tingkat pusat.
Tim ini dipimpin oleh Endah Purbarani, beranggotakan Imam Nurhadi, Murtina Dwi Lastuti, Kgs. Irza Afrianto, Agnes Wahyuana Ayudyawati, Daniswara Krisna, Nanang Sulistyo dan Fakhrurrozie, yang semuanya merupakan pekerja yang membawa Kilang Pertamina Plaju sebagai pionir dalam ekspor produk MFO LS.
Penghargaan yang diraih oleh TIM CUCUBA 2.0 ini menunjukkan pengakuan yang terus mengalir terhadap inovasi dan kualitas kerja tim itu di tingkat internasional, setelah sebelumnya meraih penghargaan Platinum pada ajang Annual Pertamina Quality (APQ) di tahun 2023 di Jakarta.
Inovasi tersebut menghasilkan value creation senilai 10,8 juta dolar Amerika Serikat, kata Rachmi.
Sementara General Manager RU III Plaju, Hermawan Budiantoro menambahkan, inovasi tersebut merupakan bentuk keseriusan PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju dalam mendukung Sustainable Development Goals melalui produksi bahan bakar kapal yang 'eco-friendly' dengan proses yang lebih efisien dan kualitas kandungan sulfur best in class.
MFO LS adalah jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan, khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut, yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO) pada 2020.
Produk tersebut menjadi salah satu alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal karena menghasilkan emisi sulfur (belerang) yang lebih rendah.
Selain itu, penggunaan MFO LS juga dapat membantu mengurangi pembentukan hujan asam dan pencemaran udara lainnya.
Produk MFO LS diolah di Kilang Pertamina Plaju dengan komposisi bahan baku yang telah diformulasikan setelah melewati serangkaian tahapan Research & Development (R&D) yang ketat melalui kolaborasi perwira Kilang Pertamina Plaju dari berbagai fungsi
Selain itu, produksi MFO LS juga dilatarbelakangi permintaan (demand) yang terbuka lebar di market domestik dan internasional, karena keterbatasan bahan bakar kapal yang memenuhi regulasi IMO sehingga industri kapal harus memasang scrubber di exhaust kapal untuk menurunkan emisi.
Lokasi yang strategis dekat dengan sumber bahan baku (sumur minyak) dan memiliki karakteristik spesifikasi minyak mentah untuk memenuhi produk sesuai dengan target spesifikasi.
Terdapat peluang (opportunity) pengembangan untuk terus meningkatkan produksi produk ramah lingkungan.
Mengingat RU III Plaju yang memiliki fasilitas kilang, tanki dan dermaga (jetty) yang beroperasi dengan aman dan andal, ditambah kondisi geografisnya yang dekat dengan Sungai Musi sebagai sarana transportasi produk ke market domestik dan internasional, maka produksi MFO LS pun mendapat ekosistem yang suportif, jelas Hermawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kilang Plaju raih dua penghargaan BIXPO 2024 di Korea Selatan
Berita Terkait
Kilang Plaju konsisten menerapkan budaya keselamatan dalam operasional di lingkungan kerja
Jumat, 22 November 2024 23:15 Wib
UMKM Jasmine Suger binaan Kilang Pertamina Plaju
Jumat, 22 November 2024 8:20 Wib
Kelompok bina tani berkah binaan Kilang Pertamina Plaju
Kamis, 21 November 2024 5:51 Wib
Kilang Pertamina Plaju tantang mahasiswa Sumsel "mikirin" tentang energi lewat LKTI
Rabu, 20 November 2024 23:59 Wib
Kilang Plaju raih penghargaan pendukung Proklim
Rabu, 20 November 2024 8:00 Wib
Kilang Pertamina Plaju klaim reduksi emisi 964 ribu ton karbon
Selasa, 19 November 2024 6:46 Wib
Kilang Plaju jalankan Program GHK untuk ciptakan lingkungan kerja nyaman
Senin, 18 November 2024 7:48 Wib
Kilang Pertamina Plaju gelar syukuran HUT ke-7 PT KPI dengan santuni 300 anak yatim
Kamis, 14 November 2024 22:10 Wib