“Di dalam air kemihnya itu, keluar banyak protein yang di dalam terkandung albumin. Albumin yang keluar inilah lama-lama akan merusak ginjal. Jadi albumin ini serap lagi, masuk ginjal lagi, menyebabkan kerusakan ginjal,” kata Sudung.
Di Indonesia setidaknya ada enam dari seratus anak berisiko untuk menjadi sindrom nefrotik. Sebagai orang tua yang harus diwaspadai, apabila muncul gejala-gejala bengkak yang biasa ada pada pagi hari.
Gejala ini juga sering dikaitkan pada anak yang minum minuman berasa dan berwarna. Sudung mengatakan kebanyakan orang tua menuruti keinginan anak untuk minum minuman berwarna karena tidak tertarik dengan bentuk dan rasa air mineral.
Ini perlu dibatasi atau dilarang karena minuman berwarna tidak memiliki manfaat bagi anak, kecuali ada indikasi yang mengharuskan anak minum minuman yang memiliki kandungan tertentu.
Sudung juga mengatakan pasien sindrom nefrotik bisa disembuhkan asal mengikuti pengobatan dari dokter yang berfungsi mengurangi protein keluar dalam air kemih, salah satunya adalah obat steroid dan yang biasa digunakan sebagai obat anti-hipertensi.
“Karena ini reaksi imunologis penyebab utamanya maka diberikan obat-obat penekan sistem imun yang mengandung steroid, obat ini manjur dan ada efek samping yang disukai karena bikin makan banyak,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sindrom nefrotik paling sering diderita anak usia prasekolah