Jerat babi mengakhiri hidup harimau sumatera

id Nasib harimau puntung mati terjerat di Agam

Jerat babi mengakhiri hidup harimau sumatera

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi Harimau Sumatera yang mati terjerat, Kamis (25/7/2024). Antara/Yusrizal.

Sebagian anggota lainnya mencegah warga tidak mendekati harimau sembari melaporkan kejadian itu ke Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

Warga Sungai Taleh Nagari Baringing sudah berkumpul hendak melihat secara dekat harimau tersebut dengan jarak hanya 300 meter dari rumahnya. Namun Tim Pagari mengingatkan mereka tidak mendekat ke lokasi

Dari pantauan anggota Tim Pagari Baringing, kala itu satwa tersebut masih agresif dan mengeluarkan auman.

Namun, ketika petugas BKSDA Sumbar ke lokasi pukul 19.10 WIB, harimau itu ternyata sudah mati, padahal sempat mengeluarkan suara sekitar pukul 18.30 WIB


Evakuasi 
 

Sesampai petugas BKSDA Sumbar di lokasi, harimau sudah tergeletak dengan seutas kawat gas sepeda motor yang digunakan warga untuk menjerat babi hutan.

Petugas mencoba untuk memeriksa detak jantung dan mata satwa itu, namun sudah tidak ada detak jantung bergetar, bola matanya pun tidak merespons.

Akhirnya, harimau dievakuasi dari lokasi menuju kendaraan menggunakan jaring tali yang sengaja dibawa oleh petugas ke Jorong Sungai Pua, Nagari Sungai Pua karena Sungai Taleh, Nagari Baringing, dari lokasi itu melewati tanjakan terjal.

Evakuasi itu melibatkan petugas Resor  Konservasi Wilayah I Panti, Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSA, Tim Pagari Baringin, dan masyarakat setempat.

Evakuasi tersebut cukup sulit mengingat medan yang dilalui sangat licin berupa sawah yang baru ditanami padi oleh warga.

Ditambah kegelapan malam sehingga tim yang memikul harimau berjalan secara meraba-raba menuju Sungai Pua, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan.

Dengan kondisi itu, evakuasi harimau dengan jarak sekitar 500 meter membutuhkan waktu nyaris 1 jam, dimulai pukul 19.39 WIB sampai 20.35 WIB.

Kepala Seksi Wilayah I Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri menyatakan harimau langsung dibawa ke Rumah Sakit Hewan Sumbar di Padang untuk di nekropsi untuk memastikan kematian satwa selain terjerat.