Banjir terjadi diakibatkan karena curah hujan tinggi di wilayah Sungai Manau dan juga air kiriman hujan dari sungai wilayah Kerinci
"Karena tersumbatnya aliran sungai di wilayah Sungai Manau terkait aksi para pekerja tambang ilegal yang bekerja di aliran sungai," kata dia.
Sampai saat ini jalan penghubung antara Kabupaten Kerinci dan Merangin mengalami putus total atau tidak bisa dilewati kendaraan di Desa Tanjung Mudo dan Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Pangkalan Jambu, dengan ketinggian air sudah mencapai 100 hingga1 50 cm.
"Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melalui jalan tersebut. Sampai saat ini putus total akibat banjir ketinggian 100 sampai 150 centimeter (cm) sehingga jalan ke Kerinci dialihkan melalui Padang," kata dia.
Dia menyebutkan air mulai menggenangi pemukiman warga sejak pukul 05.10 WIB di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Manau dan Kecamatan Pangkalan Jambu.
Adapun ketinggian air di pemukiman warga mencapai 100 cm. Akibat banjir ini, terdapat sembilan desa dari dua kecamatan yang terdampak. Dua Desa berada di Kecamatan Sungai Manau yaitu Desa Sungai Nilau dan Desa Bukit Batu.
Di Kecamatan Pangkalan Jambu terdapat tujuh desa terdampak yaitu Desa Tanjung Mudo, Bungo Tanjung, Kampung Limo, Sungai Jering, Tiga Alur, Bukit Perentak, dan Desa Baru Pangkalan Jambu.
Polisi setempat juga telah membuat pengumuman pengalihan jalan melalui media sosial dan diharapkan masyarakat yang menuju ke Kerinci bisa mengantisipasi hal itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jalan Merangin-Kerinci terendam banjir, arus kendaraan dialihkan