Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr. dr. Mahar Mardjono, Chairunnisa mengatakan hal utama yang perlu dilakukan ketika menemukan dan menolong seseorang yang terkena serangan epilepsi adalah tidak panik.
Apabila panik, kata dia, maka yang akan menolong penderita tersebut justru tidak dapat berpikir. Yang kedua, lanjut dia, memastikan penderita diletakkan di tempat yang aman ketika epilepsi terjadi.
"Yang paling penting adalah jangan pernah memasukkan apapun ke dalam mulut pasien," ujar Chairunnisa dalam gelar wicara Hari Epilepsi Sedunia yang disiarkan RSPON di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan banyak orang yang memasukkan benda ke dalam mulut penderita, misalnya sapu tangan, baju, sendok, guna mencegah agar lidahnya tidak tertelan atau tergigit. Padahal jika melakukan itu, maka ada risiko penderita dapat tersedak.
Menurutnya, justru saat epilepsi tersebut penderitanya membutuhkan oksigen ke otak, karena ada gangguan pada otaknya saat itu. Sehingga, kata dia, perlu ada jalur untuk bernafas yang lebih baik.
"Jangan memasukkan apapun. Biarkan sampai serangannya atau pasien yang kejang itu selesai," ucapnya.
Berita Terkait
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
Pemkab Banyuasin gelar peringatan Hari Otonomi Daerah
Kamis, 25 April 2024 16:23 Wib
Kemenkumham Sumsel undang pemilik merek lokal sambut Hari KI sedunia
Kamis, 25 April 2024 11:59 Wib
Pemkab OKU Timur gelar KB gratis untuk. semarakkan Hari Kartini
Rabu, 24 April 2024 19:20 Wib
Kemenkumham Sumsel menjadikan HBP momentum peningkatan kualitas lapas
Rabu, 24 April 2024 16:50 Wib
Ketua PKK Palembang teladani Kartini untuk berkarya atasi inflasi
Minggu, 21 April 2024 19:01 Wib
Kilang Pertamina Plaju memberi ruang aman dan setara pekerja perempuan
Minggu, 21 April 2024 18:19 Wib
"Kartini" dari Lampung berdayakan anak-anak termarginalkan
Minggu, 21 April 2024 12:00 Wib