Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan untuk dipakai dalam sistem pertahanan di kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
"Keberadaan kecerdasan buatan memiliki peranan sangat penting sebagai salah satu pertahanan cerdas bagi keamanan bangsa dan negara, terutama di kawasan IKN," kata Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisal dan Keamanan Siber BRIN Anto Satriyo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Anto mengungkapkan ada tiga peran strategis kecerdasan buatan bagi pertahanan. Pertama, alat yang bisa membantu memberikan keputusan dalam tata kelola organisasi, manajemen personal, manajemen anggaran, dan manajemen logistik.
Peran kedua adalah sistem informasi operasional militer. Lalu, peran ketiga berfungsi sebagai tools bagi penerapan teknologi sistem senjata.
Meski punya peran yang besar dan penting, imbuh Anto, penetrasi koneksi internet yang meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia menjadi salah satu ancaman bagi keamanan.
"Pertumbuhan tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini hampir 79,5 persen jumlah penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet,” ucapnya.