“Komoditas-komoditasnya yang selama satu tahun lalu mengalami kenaikan yakni beras, tomat, daging ayam ras dan bawang putih,” jelasnya.
Ia mengatakan dari total empat kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumsel, deflasi terdalam secara bulanan terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 0,28 persen dan terendah di Kota Palembang sebesar 0,02 persen.
Menurutnya, tekanan inflasi pada beberapa bulan ke depan masih relatif tinggi mengingat beberapa momen, seperti pemilihan umum (pemilu) , Hari Imlek, Ramadhan dan Idul Fitri.
“Sehingga, masih tetap perlu menjaga kestabilan harga dan program yang sudah ada tetap dilaksanakan dan dilanjutkan secara intensi,” kata Wahyu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan dalam menekan lonjakan inflasi, pihaknya telah meluncurkan gerakan pengendalian inflasi se-Sumsel (GPISS) dan operasi murah di 18 titik kabupaten dan kota.
Ia menjelaskan dan operasi pasar murah itu akan terus dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis di masing-masing kabupaten dan kota di Sumsel.
"Sehingga, GPISS dan operasi murah ini akan kami terus masifkan untuk pengendalian inflasi di Sumsel," kata Fatoni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS catat Sumsel alami deflasi 0,08 persen pada Januari 2024