Data dari Global Adult Tobacco Survey, setiap bulannya orang dewasa dalam keluarga dapat mengeluarkan biaya Rp382.000 untuk membeli rokok. Karena itu, keluarga-keluarga Indonesia sebaiknya mengalihkan belanjanya dan melakukan prioritas ulang pengeluarannya bukan untuk rokok.
Hal itu bisa dialihkan untuk membeli protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk tumbuh supaya tidak tengkes.
Tengkes pada anak dapat menyebabkan dampak yang sangat serius bagi kesehatan dan perkembangan anak. Anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di kemudian hari.
Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak, sehingga anak menjadi kurang pintar dan kurang mampu belajar.
Jika ingin berkontribusi untuk mencegah stunting atau mempercepat penurunan stunting, para orang tua tidak usah merokok dan lebih baik gunakan uangnya untuk membeli protein hewani, seperti daging, ikan, ayam, dan telur.
Selain itu, untuk mencegah pajanan rokok pada anak, orang dewasa harus berhenti merokok atau tidak merokok di dekat anak. Orang dewasa juga harus memastikan bahwa anak-anak tidak terpapar asap rokok dari lingkungan sekitarnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga anak-anak dari lingkungan yang terpapar asap rokok, seperti tempat-tempat umum yang diizinkan untuk merokok.
Pajanan rokok dapat menyebabkan stunting pada anak-anak dan stunting dapat menyebabkan dampak yang sangat serius bagi kesehatan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu, orang dewasa harus memastikan bahwa anak-anak tidak terpapar asap rokok dari lingkungan sekitarnya. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan perkembangan anak-anak di masa depan. Selain itu, dampak jangka panjang bagi anak yang menderita stunting adalah berkaitan dengan kualitas SDM suatu negara.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, jika stunting tidak segera diatasi, hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa yang akan datang.
*) dr Cindy Herno Chrysela adalah dokter umum Puskesmas Tanjungpandan, Belitung