Tim Filolog UI bantu identifikasi Naskah Kuno di Bogor

id tim folologi ui,ui depok,fb ui,naskah kuno ui,Jasinga,Citeureup,Ciampea,Bogor,Jabar,Jawa Barat,Filologi ,Leiden,Belanda

Tim Filolog UI bantu identifikasi Naskah Kuno di Bogor

Prof Dr Titik Pudjiastuti (tengah) ahli filologi dan kodikologi FIB UI bersama tim pengmas FIB UI. (ANTARA/HO-Humas UI).

Tim pengmas FIB UI menemukan beberapa naskah tulisan tangan di Kampung Adat Urug, Kampung Adat Sindang Barang, dan Karadean Kaum. Hal Ini merupakan bukti awal mengenai keberadaan naskah kuno di wilayah Bogor.

"Masih banyak lagi naskah yang dikoleksi oleh masyarakat yang belum terdata. Salah seorang peserta FGD menyebutkan bahwa ada naskah kuno di daerah Citeureup, Ciampea, dan Jasinga. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang berkelanjutan untuk mengungkapkan khazanah naskah di wilayah Bogor dan sekitarnya," kata Ketua Tim Pengmas FIB UI Dr Mamlahatun.

Bogor merupakan bagian tak terpisahkan dalam sejarah peradaban kebudayaan Jawa Barat, sejak masa kerajaan sampai dengan masa kolonial. Banyak peninggalan sejarah masa lalu yang terdapat di wilayah Bogor, di antaranya adalah naskah kuno.

Karena itu, dalam rangka menggali khazanah naskah kuno di wilayah Bogor, Tim pengabdian kepada masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD).

Pada pelaksanaannya, kegiatan yang dilaksanakan di kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor ini turut dihadiri pustakawan, kelompok komunitas, dan pemangku adat di daerah Bogor. Dr Munawar Holil 
M Hum, menyebutkan bahwa khazanah naskah Sunda cukup banyak.

Khusus di Perpustakaan Universitas Leiden terdapat 789 naskah, sedangkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tercatat ada 404 naskah. Dosen UI sekaligus Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara ini menyebutkan, selain tersimpan di lembaga, masih cukup banyak naskah Sunda yang menjadi koleksi masyarakat.

Sementara itu, Prof Dr Titik Pudjiastuti yang merupakan seorang ahli filologi dan kodikologi FIB UI menyampaikan bahwa masyarakat bisa secara mandiri melakukan perawatan naskah dengan bahan yang sederhana.

Beberapa bahan yang diperlukan untuk merawat naskah secara tradisional, misalnya merica, cengkih, kapur sirih, arang, kain has, dan atau silica gel.