Pangdam Sriwijaya lepas 350 prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia ke Kalimantan
Palembang (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya (Swj) Mayjen TNI Yanuar Adil memberangkatkan 350 prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 12/Satria Bhuana Prakasa (SBP) yang tergabung dalam
Satgas Pamtas RI-Malaysia wilayah Kaltim dan Kaltara.
Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Darat yang akan bertugas menjaga wilayah perbatasan Negara Republik Indonesia (RI)-Malaysia itu diberangkatkan menggunakan KRI Teluk Parigi – 539 dari Dermaga Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Senin.
Sebanyak 350 personel Satgas yang dipimpin Komandan Batalyon Arhanud 12/SBP Letkol Arh Agus Prijambodi, melakukan perjalanan melalui jalur laut ke Kalimantan sekitar tujuh hari.
Turut hadir dalam upacara pemberangkatan tersebut, Kasdam II/Swj, Irdam II/Swj, Kapok Sahli Pangdam II/Swj, Danrem 044/Gapo, para Asisten Kasdam II/Swj, para Kabalakdam II/Swj, Danlanal Palembang, Danlanud SMH Palembang, Dandim 0418/Palembang, Ketua Persit KCK Daerah II/Swj beserta para Pengurus Persit KCK PD II/Sriwijaya.
Selain itu, hadir juga sejumlah perwakilan unsur Forkopimda Sumsel, Wadansat Brimob Sumsel, GM IPC Pelindo Boom Baru dan staf serta para tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil menjelaskan bahwa kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada Kodam II/Swj khususnya kepada Prajurit Yonarhanud 12/SBP tentunya sangat membanggakan.
Bagi prajurit tugas merupakan amanah, kehormatan, harga diri dan kebanggaan, sehingga harus dapat dilaksanakan dengan paripurna sesuai dengan jati diri yaitu sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional, dan prajurit profesional.
Oleh karena itu, sambung Pangdam, laksanakan tugas ini dengan penuh totalitas, semangat pengabdian, disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
"Dengan berbekal kemampuan dan keterampilan yang diperoleh selama melaksanakan latihan, saya yakin kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh pimpinan TNI, bangsa dan negara, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Pangdam.
Dikatakan Pangdam bahwa, wilayah perbatasan merupakan beranda depan NKRI yang bernilai strategis bagi kedaulatan negara.
Tugas pengamanan perbatasan darat negara yang akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, merupakan salah satu Tugas Pokok TNI AD dalam OMSP sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap Bangsa Indonesia.
"Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang akan menjadi tempat penugasan kalian, memiliki kerawanan berupa pergeseran patok tapal batas, pembalakan hutan, penambangan liar, mobilitas TKI ilegal, perdagangan ilegal serta penyeludupan narkoba dan minuman keras", jelas Pangdam.
Pangdam mengharapkan agar keberadaan Satgas Yonarhanud 12/SBP di dua provinsi tersebut tidak saja dapat mengamankan wilayah perbatasan, akan tetapi juga mampu membantu mengatasi kerawanan-kerawanan tersebut.
"Oleh karena itu, laksanakan tugas ini dengan penuh totalitas dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Jalin komunikasi dan koordinasi dengan Polri, Pemda, Bea Cukai, Imigrasi, Balai Karantina, aparat korwil setempat dan tentara diraja Malaysia yang bertugas di perbatasan," ujar Mayjen TNI Yanuar Adil.
Pangdam juga menekankan kepada para prajurit agar setibanya di daerah penugasan, segera beradaptasi dengan lingkungan.
"Pahami situasi dan kondisi wilayah dengan berbagai permasalahan yang ada. Lakukan analisa situasi dengan tepat sehingga terhindar dari kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jaga nama baik Kodam II/Swj dan hindari segala bentuk pelanggaran serta perbuatan tidak terpuji, dengan memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI di manapun kalian berada," ujar orang nomor satu di Kodam II/Swj itu.
Satgas Pamtas RI-Malaysia wilayah Kaltim dan Kaltara.
Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Darat yang akan bertugas menjaga wilayah perbatasan Negara Republik Indonesia (RI)-Malaysia itu diberangkatkan menggunakan KRI Teluk Parigi – 539 dari Dermaga Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Senin.
Sebanyak 350 personel Satgas yang dipimpin Komandan Batalyon Arhanud 12/SBP Letkol Arh Agus Prijambodi, melakukan perjalanan melalui jalur laut ke Kalimantan sekitar tujuh hari.
Turut hadir dalam upacara pemberangkatan tersebut, Kasdam II/Swj, Irdam II/Swj, Kapok Sahli Pangdam II/Swj, Danrem 044/Gapo, para Asisten Kasdam II/Swj, para Kabalakdam II/Swj, Danlanal Palembang, Danlanud SMH Palembang, Dandim 0418/Palembang, Ketua Persit KCK Daerah II/Swj beserta para Pengurus Persit KCK PD II/Sriwijaya.
Selain itu, hadir juga sejumlah perwakilan unsur Forkopimda Sumsel, Wadansat Brimob Sumsel, GM IPC Pelindo Boom Baru dan staf serta para tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil menjelaskan bahwa kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada Kodam II/Swj khususnya kepada Prajurit Yonarhanud 12/SBP tentunya sangat membanggakan.
Bagi prajurit tugas merupakan amanah, kehormatan, harga diri dan kebanggaan, sehingga harus dapat dilaksanakan dengan paripurna sesuai dengan jati diri yaitu sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional, dan prajurit profesional.
Oleh karena itu, sambung Pangdam, laksanakan tugas ini dengan penuh totalitas, semangat pengabdian, disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
"Dengan berbekal kemampuan dan keterampilan yang diperoleh selama melaksanakan latihan, saya yakin kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh pimpinan TNI, bangsa dan negara, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Pangdam.
Dikatakan Pangdam bahwa, wilayah perbatasan merupakan beranda depan NKRI yang bernilai strategis bagi kedaulatan negara.
Tugas pengamanan perbatasan darat negara yang akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, merupakan salah satu Tugas Pokok TNI AD dalam OMSP sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI, yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap Bangsa Indonesia.
"Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang akan menjadi tempat penugasan kalian, memiliki kerawanan berupa pergeseran patok tapal batas, pembalakan hutan, penambangan liar, mobilitas TKI ilegal, perdagangan ilegal serta penyeludupan narkoba dan minuman keras", jelas Pangdam.
Pangdam mengharapkan agar keberadaan Satgas Yonarhanud 12/SBP di dua provinsi tersebut tidak saja dapat mengamankan wilayah perbatasan, akan tetapi juga mampu membantu mengatasi kerawanan-kerawanan tersebut.
"Oleh karena itu, laksanakan tugas ini dengan penuh totalitas dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Jalin komunikasi dan koordinasi dengan Polri, Pemda, Bea Cukai, Imigrasi, Balai Karantina, aparat korwil setempat dan tentara diraja Malaysia yang bertugas di perbatasan," ujar Mayjen TNI Yanuar Adil.
Pangdam juga menekankan kepada para prajurit agar setibanya di daerah penugasan, segera beradaptasi dengan lingkungan.
"Pahami situasi dan kondisi wilayah dengan berbagai permasalahan yang ada. Lakukan analisa situasi dengan tepat sehingga terhindar dari kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jaga nama baik Kodam II/Swj dan hindari segala bentuk pelanggaran serta perbuatan tidak terpuji, dengan memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI di manapun kalian berada," ujar orang nomor satu di Kodam II/Swj itu.