“Jangan sekali-kali kita lanjutkan ekspor dalam bentuk biji (kopi) mentahan, tetapi buat seperti ini (produk olahan). Kuasai pasar di dalam negeri, begitu kita siap (dengan industri olahan) baru diekspor semua,” tutur dia.
Selain kopi, Presiden Jokowi menginginkan hilirisasi untuk komoditas lain seperti rumput laut dan kelapa sawit.
Dia menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya penting dilakukan untuk menambah nilai jual, tetapi juga untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, yang kemudian akan meningkatkan penerimaan negara.
Melalui hilirisasi industri, kata Presiden, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan pendapatan per kapita penduduk Indonesia akan meningkat menjadi 10.900 dolar AS pada 2033 dan mencapai 25.000 dolar AS pada 2045. “Ini lah tujuan kita, tidak hanya visi besar (2045) tetapi kita harus memiliki visi taktis,” ujar Jokowi.