Potensi El Nino atau musim kemarau ekstrem pada 2023 akan menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia. Puncak El Nino diperkirakan terjadi pada Agustus-September 2023. El Nino dikhawatirkan mempengaruhi ketersediaan air dan produktivitas tanaman pangan.
Sementara itu, pemerintah telah membahas persiapan menghadapi dampak El Nino, fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya di Samudera Pasifik bagian tengah yang dapat menurunkan curah hujan dan memicu kekeringan di wilayah Indonesia.
Pemerintah juga terus konsisten dalam mengendalikan inflasi dengan berbagai upaya stabilisasi antara lain dengan menjaga pasokan dan kelancaran distribusi, serta mengantisipasi dampak gangguan cuaca dan risiko kekeringan.
Inflasi terus melanjutkan tren penurunan. Inflasi tahunan pada Mei 2023 tercatat empat persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy), menurun dari April 2023 yang sebesar 4,3 persen (yoy) dan merupakan angka terendah sejak awal tahun.
Selama ini, pemerintah terus melakukan upaya stabilisasi harga pangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan. Hal tersebut tercermin pada pergerakan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) yang melambat ke level 3,3 persen (yoy), lebih rendah dari April 2023 yang sebesar 3,7 persen (yoy).