Satu keluarga korban banjir OKU Selatan masih bertahan di pengungsian

id Tenda darurat, korban banjir, rumah hanyut, tempat pengungsian, BPBD OKU Selatan

Satu keluarga korban banjir OKU  Selatan masih bertahan di pengungsian

BPBD OKU Selatan mendirikan tenda darurat untuk tempat pengungsian korban banjir, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Muaradua (ANTARA) - Satu kepala keluarga korban banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, masih berada di tempat pengungsian pasca-bencana alam yang terjadi pada Rabu (5/7).

"Pasca banjir satu keluarga berjumlah lima orang masih berada di tempat pengungsian," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Heri di Muaradua, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis.

Korban banjir atas nama Arianto bersama keluarganya masih bertahan di tenda pengungsian yang didirikan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD OKU Selatan karena rumahnya hanyut terbawa arus banjir.

Di tenda darurat yang didirikan di halaman Polsek Muaradua tersebut pihaknya menyiagakan personel untuk membantu kebutuhan korban banjir, termasuk konsumsi.

"Tim juga bertugas memantau debit air sungai dan intensitas curah hujan guna mengantisipasi banjir susulan," ujarnya.

Bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi melanda ratusan warga di enam kecamatan di Kabupaten OKU Selatan dengan ketinggian air mencapai satu meter.

"Berdasarkan data sebanyak 366 rumah warga di enam kecamatan di Kabupaten OKU Selatan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter," ungkapnya.

Adapun wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Kisam Tinggi, Muaradua, Muaradua Kisam, Runjung Agung, Buay Sandang Aji dan Buana Pemaca.

Bahkan bencana alam tersebut juga menimbulkan satu korban yang tewas setelah terseret arus banjir mencapai 100 meter dari lokasi tenggelam.

BPBD OKU Selatan telah mendirikan posko penanggulangan bencana di enam kecamatan tersebut untuk mengantisipasi banjir susulan agar tidak kembali menelan korban jiwa.

"Setiap posko disiagakan personel BPBD dibantu relawan guna memantau debit sungai untuk mengantisipasi bencana susulan," ujarnya.