Rendi mengatakan selama ini warga yang mendapatkan kesempatan kerja merupakan warga yang berasal dari luar Kabupaten Nagan Raya, dan luar Provinsi Aceh.
“Kami tidak anti dengan investasi dan terbuka dengan investasi, tapi kami berharap warga di sekitar perusahaan diberi kesempatan yang sama untuk bekerja,” kata Rendi menambahkan.
Rendi bersama masyarakat mengatakan mereka tetap akan mendirikan tenda dan dapur umum di lokasi aksi unjuk rasa, hingga tuntutan mereka dipenuhi pihak perusahaan.
Sementara itu, pejabat HRD PT Meulaboh Power Generation (MPG) selaku kontraktor pelaksana pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya, Aceh, Mufidah yang berupaya dikonfirmasi sejak Kamis sore hingga berita ini dikirim pada malam hari, belum bersedia memberikan keterangan hak jawab terkait aksi unjukrasa yang dilakukan oleh masyarakat.
Upaya konfirmasi juga dilakukan melalui saluran telepon miliknya, dan upaya konfirmasi melalui pesan singkat melalui aplikasi perpesanan melalui nomor miliknya juga tidak mendapatkan respons, meski terdapat dua centang biru yang menandakan pesan telah ia baca.