Produk jamu herbal Indonesia diincar importirArab Saudi

id Jamu indonesia,Jamu herbal,Ekspor jamu,Indonesia arab saudi,berita sumsel, berita palembang

Produk jamu herbal Indonesia diincar importirArab Saudi

Dokumentasi. Warga memetik bunga telang untuk selanjutnya diolah menjadi minuman herbal di Desa Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Kecamatan Jombang, Jawa Timur, Rabu (25/1/2023). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc. (ANTARA FOTO/ÌÌ)

Jakarta (ANTARA) - Pasar produk jamu herbal asal Indonesia semakin terbuka lebar setelah ketertarikan perusahaan Arab Saudi Gulf Bird Trading Corporation (GBC) untuk melakukan impor.

Hal tersebut mengemuka pada pertemuan bisnis antara Atase Perdagangan (Atdag) Riyadh Gunawan dengan Managing Director Gulf Bird Trading Corporation (GBC) Saud Fahad Al Saud pada Sabtu (14/5) di Riyadh, Arab Saudi. Pertemuan bisnis tersebut merupakan upaya yang dilakukan Atdag Riyadh dalam mencari peluang untuk memperluas pasar produk herbal Indonesia di Arah Saudi.

"Dari hasil pertemuan bisnis, GBC berminat menjadi importir jamu herbal dari Indonesia. Saat ini, GBC menyuplai lebih dari 90 persen apotek di wilayah Arab Saudi yang mencapai lebih dari 2.000 cabang. Dengan banyaknya apotek yang disuplai GBC, diharapkan produk jamu herbal Indonesia akan semakin digemari dan dikenal masyarakat Arab Saudi," kata Gunawan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Menurut Gunawan, produk jamu herbal Indonesia makin diminati di pasar Arab Saudi karena masyarakatnya menggemari pengobatan dengan metode herbal tanpa mengesampingkan pengobatan dengan obat kimia. Arab Saudi juga merupakan asal mula sistem pengobatan herbal ala Nabi.

Arab Saudi mengimpor produk sejenis dari seluruh dunia pada 2022 sebesar 3,45 miliar dolar AS, 2021 sebesar 3,35 miliar dolar AS dan 2020 sebesar 3,36 miliar dolar AS.

"Nilai ini tumbuh tiga persen dalam tiga tahun terakhir. Artinya, pasar di Arab Saudi sangat besar dan Indonesia berpotensi untuk terus meningkatkan ekspor produk farmasi dan tidak terbatas pada produk herbal saja," kata Gunawan.