"Banyak kasus seorang remaja melakukan self harm yang diakibatkan oleh pertengkaran orang tua," kata Ellen dalam diskusi memperingati Pekan Kesehatan Remaja Internasional yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Selain itu, self harm juga bisa diakibatkan oleh mood (suasana hati). Jika orang-orang di sekitar lingkungannya pemarah, maka ada kemungkinan anak itu juga ikut menjadi pemarah, tambah dia.
Menurutnya, hal itu terjadi karena seorang anak tidak dapat melakukan self regulation (pengaturan diri). Self regulation perlu dilatih agar tidak menciptakan karakter diri yang mood swing (berubah-ubah sesuai mood).
"Connect before correct (terhubung dahulu sebelum mengoreksi), jangan hanya menerapkan norma saja tanpa mendengar keluhan dari anak," kata dia.
Ellen mengatakan, orang tua juga harus peka terhadap adanya perubahan perilaku yang terjadi pada anak karena jika dibiarkan akan mengakibatkan risiko yang lebih besar lagi.
Ellen mengatakan untuk jangan takut berbicara hal-hal tabu kepada remaja karena itu adalah tugas bagi para orang tua.
"Jika hal-hal seperti rokok, narkoba, seks bebas, dan sejenisnya tidak diomongkan, anak akan takut untuk berpendapat dan bisa terjerumus didalamnya," kata Ellen.
Ellen mengatakan, orang tua juga harus peka terhadap adanya perubahan perilaku yang terjadi pada anak karena jika dibiarkan akan mengakibatkan risiko yang lebih besar lagi.
Ellen mengatakan untuk jangan takut berbicara hal-hal tabu kepada remaja karena itu adalah tugas bagi para orang tua.
"Jika hal-hal seperti rokok, narkoba, seks bebas, dan sejenisnya tidak diomongkan, anak akan takut untuk berpendapat dan bisa terjerumus didalamnya," kata Ellen.