Kapolda Sumsel atensi penegakan hukum di perairan Sungai Musi

id Kapolda sumsel,sungai musi,penegakkan hukum di perairan

Kapolda Sumsel atensi penegakan hukum di perairan Sungai Musi

Ilustrasi lalu lintas kapal di perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Palembang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jendral Polisi Albertus Rachmad Wibowo memberikan atensi khusus terhadap personel untuk meningkatkan penegakan hukum di perairan Sungai Musi.

Kapolda Sumsel dikonfirmasi di Palembang, Jumat, mengatakan Sungai Musi merupakan jalur emas perekonomian di provinsi ini yang setiap hari dilintasi keluar masuk kapal-kapal pengangkut kebutuhan pokok hingga industri yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpun Vessel Trafic Service Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Palembang selama bulan Oktober 2022 jumlah kapal yang berlayar masuk melintasi alur Sungai Musi sebanyak 645 unit kapal, sedangkan yang keluar dari alur ada sebanyak 712 unit kapal.

Kapal yang melintasi jenis tanker, tagboat tongkang batu bara, kelapa sawit, komoditas pangan, dan kapal barang nonkonvensi dengan ukuran GT 35, GT 60 hingga kapal angkutan penumpang.

Kapal-kapal tersebut melintasi alur Sungai Musi yang memiliki panjang mencapai 56,3 NM (Nautical Miles) atau 104,242 kilometer mulai dari ambang luar Selat Bangka hingga ke Pelabuhan Boombaru Palembang sehingga padatnya aktivitas lalu lintas kapal menjadikan Sungai Musi memiliki tingkat kerawanan pelanggaran hukum cukup besar.

Dia mencontohkan potensi pelanggaran hukum, misalnya kapal tongkang batu bara yang muatannya melebihi kapasitas, parkir di luar peta alur yang ditetapkan Otoritas Kesyahbandaran atau tidak memiliki dokumen perjalanan sah.

“Ini jadi atensi saya, periksa kelengkapannya, isi muatannya apa, kalau melanggar ditindak. Kita ini diberikan anggaran pemerintah bukan hanya untuk patroli tapi untuk penegakan hukum. Gunakan itu,” ujarnya.

Kapolda menambahkan dirinya menargetkan kepada para personel sebelum tutup anggaran tahun 2022 harus ada pengungkapan kasus pelanggaran hukum di perairan Sungai Musi.

Ia menyadari Sungai Musi sangat luas dan panjang sehingga banyak anak cabang aliran yang menjadikan pengawasan cukup sulit dilakukan.

Namun ia menegaskan kondisi tersebut jangan dijadikan celah untuk dimanfaatkan oknum melakukan pelanggaran hukum ataupun kecurangan yang dapat merugikan masyarakat, khususnya perekonomian daerah.

“Bukan patroli saja tapi periksa kapalnya siapa tahu muatannya minyak ilegal atau minyak subsidi, kayu ilegal, belum lagi narkoba, itu dosa yang paling berat menurut saya jika tidak ditindak,” ujarnya.

Untuk mempertegas atensi tersebut, ia mengajak masyarakat untuk turut andil dalam penegakan hukum di perairan Sungai Musi ini.

Adapun caranya masyarakat bisa memberikan informasi terkait tidak pidana di perairan ke nomor aduan polisi 0813-70002-110 yang identitas pelapornya dijamin aman.

“Saya siapkan hadiah. Bahkan kalau dia (masyarakat pelapor) itu mau menjadi anggota Polri akan disalurkan. Kita banyak-banyakan lebih kuat sindikat penjahat atau masyarakat ingin negara maju,” pungkasnya.