Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Henny Adriani Puspitasari mengatakan pemberian obat puyer yang ditambah madu untuk anak berusia di atas satu tahun bisa menjadi solusi agar anak-anak mau mengonsumsi obat.
"Puyer sendiri itu sebetulnya kita bisa minta ada pemanisnya dalam bentuk tablet juga, sehingga bisa mengurangi rasa pahit di lidah anak-anak. Kalau anak usianya di atas satu tahun mungkin bisa menambahkan madu," kata Henny dalam dialog HUT 103 RSCM bertajuk 'Gangguan ginjal progresif akut - apa yang perlu dilakukan orang tua?' yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan rasa manis dari madu dapat mengatasi trauma pahit yang menempel pada lidah anak-anak saat mengonsumsi obat puyer.
Kementerian Kesehatan mengimbau penghentian pemberian obat berbentuk cair atau sirop seiring munculnya berbagai laporan pasien anak yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Obat puyer kini menjadi solusi agar anak-anak tetap mengonsumsi obat ketika sakit lantaran beberapa obat sirop tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.
"Obat yang aman saat ini kita mengikuti imbauan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk memberikan obat dalam bentuk bukan sirup terlebih dahulu, tapi dalam bentuk puyer," ujar Henny.
Selain mengonsumsi obat puyer, orang tua dapat mengatas demam anak dengan cara konvensional melalui pemberian minum yang cukup atau kompres dengan air hangat untuk menurunkan panas tubuh.
"Orang tua bisa melakukan hal lain yang bisa mengurangi demam pada anak, seperti menambahkan cairan atau kompres. Demam itu kan nggak harus langsung obat dan demam itu sebenarnya bukan musuh," ucapnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Bareskrim Polri mengungkap sejumlah temuan sirup obat dan bahan baku propilen glikol yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas pada dua industri farmasi, yakni PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.
Berita Terkait
Operasi batu kantong empedu bisa cegah komplikasi lebih berat
Rabu, 18 Desember 2024 15:26 Wib
Indonesia bentuk Satgas Penyakit Demam Babi Afrika
Rabu, 18 Desember 2024 14:27 Wib
APJI OKI gelar uji coba makan siang bergizi
Selasa, 17 Desember 2024 21:47 Wib
Tes genomik mungkinkan temuan variasi gen yang berisiko penyakit jantung
Rabu, 18 Desember 2024 1:00 Wib
Perusahaan pengendali hama dan IPB kerja sama program studi independen
Selasa, 17 Desember 2024 11:33 Wib
Atasi tulang belakang dengan implan buatan bisa bertahan 25 tahun
Senin, 16 Desember 2024 9:07 Wib