BI dorong pedagang Sumatera Selatan gunakan QRIS

id BI ,bank indonesia,digital,qris,sumsel,bi sumsel,transaksi,umkm

BI dorong pedagang Sumatera Selatan gunakan QRIS

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja berbincang dengan pedagang pasar di Palembang, Minggu (2/10/22). (ANTARA/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendorong pedagang (merchant) di Sumatera Selatan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) sejalan dengan semakin terbiasa masyarakat dalam bertransaksi digital.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Erwin Soeriadimadja di Palembang, Rabu, mengatakan pada Juli 2022 sudah tercatat 448.377 pedagang menggunakan QRIS atau tumbuh 105,27 persen (year on year/yoy).

BI terus mendorong penggunaan cara bayar melalui QRIS, dari sisi pedagang maupun pembeli karena memberikan layanan yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal, kata dia.

Sejauh ini penjual yang menggunakan QRIS terbanyak di Kota Palembang dengan total 283.585 pedagang atau tumbuh 84,12 persen (yoy).

Sementara pertumbuhan merchant QRIS tertinggi terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yakni berjumlah 4.772 pedagang atau tumbuh 199,18 persen (yoy).

Saat ini BI juga mendorong penggunaan QRIS di tempat ibadah sehingga dapat mempermudah masyarakat menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah.

Artinya dari target nasional sebanyak 14 juta UMKM pada tahun ini, kata dia, setidaknya Sumsel telah memberikan kontribusi cukup baik.

Namun yang menjadi perhatian saat ini bagaimana caranya agar QRIS ini bukan hanya bertumbuh pesat di Kota Palembang, tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Sumsel.

Ini, kata dia, juga sesuai harapan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi.

“Sejauh ini yang patut dibanggakan, hampir 90 persen pengguna QRIS di Sumsel merupakan pelaku UMKM," kata dia.

QRIS merupakan kanal pembayaran yang telah diluncurkan pada 17 Agustus 2019. QRIS wajib diimplementasikan untuk QR pembayaran sejak 1 Januari 2020

Sejauh ini jumlah pedagang telah menyasar semua sektor diantaranya pasar tradisional, minimarket, supermarket, masjid, gereja, pura, vihara, SPBU, pempek, instansi pemerintah, apotik, klinik, RS, dokter, hotel, Pondok Pesantren, universitas, sekolah, kursus, donasi, songket dan lainnya.

BI Sumsel juga mendorong penggunaan QRIS ini di lingkup pemerintahan hingga pasar tradisional.