Madrid capai final dan lolos dari lubang jarum
Jakarta (ANTARA) - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengungkapkan kebahagiaannya setelah mengantarkan timnya mencapai final Liga Champions usai menyisihkan Manchester City dengan 3-1 (agregat 6-5) dalam leg kedua semifinal Liga Champions di Madrid, Kamis dini hari.
Hasil tersebut merupakan yang ketiga kalinya Madrid lolos dari lubang jarum untuk berbalik menang seperti saat melawan Chelsea dan Paris Saint Germain (PSG) pada babak-babak sebelumnya.
Ini adalah final pertama Madrid dalam kurun empat tahun terakhir setelah terakhir kali meraihnya pada musim 2017/2018 ketika menaklukkan Liverpool 3-1 dalam final edisi itu.
Kini Madrid menantang kembali Liverpool dalam final Liga Champions.
"Saya senang berada pada final di Paris menghadapi lawan hebat lainnya. Kamis sudah terbiasa. Laga nanti (melawan Liverpool) itu akan merupakan pertandingan yang fantastik dalam sepak bola," kata Ancelotti dalam laman UEFA pada Kamis.
Ancelotti mengakui Manchester City sungguh lawan yang sulit ditaklukkan yang membuat timnya hampir kalah.
"Laga ini nyaris berakhir dan kami berhasil menemukan energi terakhir yang kami miliki. Kami memainkan laga yang bagus menghadapi lawan yang kuat," kata Ancelotti.
"Manakala kami bisa menyamakan kedudukan, kami menjadi memiliki keuntungan psikologis dalam babak perpanjangan waktu," sambung dia.
Ini untuk ketiga kalinya Madrid selamat dari lubang jarum setelah sempat dalam kondisi yang juga tertinggal ketika menghadapi PSG pada babak 16 besar dan Chelsea pada perempatfinal sebelum balik mengalahkan dua tim ini.
"Saya tak bisa bilang kami terbiasa dengan kehidupan semacam ini, tapi apa yang terjadi malam ini (melawan Manchester City) juga terjadi ketika melawan Chelsea dan Paris (Saint Germain),"kata Ancelotti.
"Jika Anda harus sebutkan alasannya, maka adalah sejarah klub ini yang membantu kami untuk terus lanjut ketika sepertinya kami akan tersisih," pungkas Ancelotti.
Madrid sempat di ambang gagal ke final setelah gol Riyad Mahrez pada menit ke-73 membuat City di atas angin pada kedudukan 1-0 dalam leg kedua dan 5-3 secara agregat.
Namun bagaikan mukjizat, Madrid bangkit untuk menang setelah Rodrygo membuat dua gol pada menit 90 dan 90+1 yang membuat agregat sama 5-5 sebelum Benzema melontarkan Madrid ke final dalam agregat 6-5 lewat gol dari tendangan penalti pada menit ke-95.
Hasil tersebut merupakan yang ketiga kalinya Madrid lolos dari lubang jarum untuk berbalik menang seperti saat melawan Chelsea dan Paris Saint Germain (PSG) pada babak-babak sebelumnya.
Ini adalah final pertama Madrid dalam kurun empat tahun terakhir setelah terakhir kali meraihnya pada musim 2017/2018 ketika menaklukkan Liverpool 3-1 dalam final edisi itu.
Kini Madrid menantang kembali Liverpool dalam final Liga Champions.
"Saya senang berada pada final di Paris menghadapi lawan hebat lainnya. Kamis sudah terbiasa. Laga nanti (melawan Liverpool) itu akan merupakan pertandingan yang fantastik dalam sepak bola," kata Ancelotti dalam laman UEFA pada Kamis.
Ancelotti mengakui Manchester City sungguh lawan yang sulit ditaklukkan yang membuat timnya hampir kalah.
"Laga ini nyaris berakhir dan kami berhasil menemukan energi terakhir yang kami miliki. Kami memainkan laga yang bagus menghadapi lawan yang kuat," kata Ancelotti.
"Manakala kami bisa menyamakan kedudukan, kami menjadi memiliki keuntungan psikologis dalam babak perpanjangan waktu," sambung dia.
Ini untuk ketiga kalinya Madrid selamat dari lubang jarum setelah sempat dalam kondisi yang juga tertinggal ketika menghadapi PSG pada babak 16 besar dan Chelsea pada perempatfinal sebelum balik mengalahkan dua tim ini.
"Saya tak bisa bilang kami terbiasa dengan kehidupan semacam ini, tapi apa yang terjadi malam ini (melawan Manchester City) juga terjadi ketika melawan Chelsea dan Paris (Saint Germain),"kata Ancelotti.
"Jika Anda harus sebutkan alasannya, maka adalah sejarah klub ini yang membantu kami untuk terus lanjut ketika sepertinya kami akan tersisih," pungkas Ancelotti.
Madrid sempat di ambang gagal ke final setelah gol Riyad Mahrez pada menit ke-73 membuat City di atas angin pada kedudukan 1-0 dalam leg kedua dan 5-3 secara agregat.
Namun bagaikan mukjizat, Madrid bangkit untuk menang setelah Rodrygo membuat dua gol pada menit 90 dan 90+1 yang membuat agregat sama 5-5 sebelum Benzema melontarkan Madrid ke final dalam agregat 6-5 lewat gol dari tendangan penalti pada menit ke-95.