Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan "Borobudur Trail of Civilization", yakni pola perjalanan wisata tematik yang diharapkan dapat menjadi pilihan wisatawan untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia berdasarkan cerita-cerita yang terdapat dalam relief Candi Borobudur.
Pola perjalanan baru ini akan memberikan pengalaman yang baru kepada para wisatawan di sekitar Candi Borobudur. Wisatawan kelak dapat menikmati sekaligus menghargai perjalanan yang mereka lakukan di sana, mendorong mereka untuk kembali lagi dan mengeksplorasi hal baru serta memperpanjang durasi kunjungan dan pengeluaran.
Apa saja pola perjalanan yang disuguhkan untuk para wisatawan? Berikut adalah sembilan sub tema "Borobudur Trail of Civilization", dikutip dari siaran resmi Kemenparekraf, Selasa.
"Waluku: Cultivating Civilization"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata dengan rangkaian proses menanam padi di sawah dan prosesi kirab budaya.
"Body and Soul"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan melakukan aktivitas wisata dalam rangkaian kebutuhan utama manusia dalam menjalankan kehidupan, yaitu tubuh dan jiwa yang sehat melalui yoga dan pemijatan tradisional.
"Skilled Hands"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan untuk melakukan aktivitas membuat gerabah dan membatik dengan pewarna alami.
"Tropical Flora’s Wanderland"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan melakukan aktivitas wisata petualang hiking dalam rangkaian perjalanan mengidentifikasi flora yang ditemukan di relief Candi Borobudur.
"Walking with Stars"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan melakukan aktivitas wisata berkemah dengan rangkaian mendapatkan pengetahuan tentang hubungan erat antara ilmu astronomi dan keberadaan di Candi Borobudur.
"Sudhana Manohara: The Eternal Love Story"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan melakukan aktivitas wisata yang menggambarkan berbau romantis, melihat pagelaran tari dan makan malam romantis.
"Journey of The Stones"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan menikmati penceritaan tentang sejarah pembangunan Candi Borobudur dengan menelusuri sungai menggunakan gethek sebagai moda untuk mengambil batu kemudian dipahat.
"Jataka Fable Stories"
Tema perjalanan ini bersifat inklusif dan dirancang dapat diakses oleh semua anak (secara khusus) dan kalangan umum. Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan untuk mempelajari ajaran moral dengan cara hiburan berdasarkan dari karakter hewan-hewan yang ada pada relief candi Borobudur.
"Music and Rhyme"
Tema perjalanan ini akan mengajak wisatawan mengenal alat-alat musik nusantara yang terpahat pada Candi Borobudur. Wisatawan akan melakukan lokakarya musik dan penceritaannya.