Sumsel fasilitasi sertifikasi pramuwisata secara gratis

id sumsel,sertifikasi pariwisata,info sumsel,pelaku wisata sumsel,uji kompetensi sertifikasi wisata

Sumsel fasilitasi sertifikasi pramuwisata secara gratis

Sertifikasi uji kompetensi bagi tenaga kerja pariwisata Sumatera Selatan di Palembang, Senin (25/10/2021). ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memfasilitasi program uji kompetensi sertifikasi pramuwisata secara gratis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di setiap sektor kepariwisataan yang ada.

Melalui program sertifikasi gratis tersebut pemerintah mengharapkan adanya partisipasi aktif dari pekerja pramuwisata, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Aufa Syahrizal di Palembang, Sumsel, Senin.

Menurutnya, uji kompetensi tersebut sangat lah penting untuk melatih mereka menjadi tenaga kerja yang profesional.

Lalu, bila mendapatkan pelayanan yang profesional tentu para wisatawan domestik ataupun mancanegara yang datang ke Sumsel dapat merasa puas dan mereka akan datang kembali di lain waktu.

"Saat berwisata yang dicarikan adalah kepuasan, kepuasan itu juga bersumber dari pelayanan. Kalau pelayanannya baik tentu mereka akan kembali lagi dengan perasaan yang senang," ujarnya.

Program ini, lanjutnya, disiapkan sebagai program tahunan yang diharapkan menjadi solusi bagi pramuwisata untuk mendapatkan sertifikasi.
Baca juga: Jejak langkah Desa Wisata Lembah Dewi Sri

Mahalnya biaya untuk mengikuti uji kompetensi menjadi faktor yang menyebabkan bidang pekerjaan ini masih minim.

Padahal pekerjaan tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor kepariwisataan.

Berdasarkan perhitungan Himpunan Peramu Wisata Indonesia (HPWI) Sumatera Selatan per  2021 baru ada 300 orang pramuwisata se-Sumsel.
Baca juga: Sumsel optimistis Festival Sriwijaya mampu bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif

Bila dilihat dari bidang pariwisata seperti wisata alam, perhotelan, perjalanan, dan atau olahraga, jumlah tersebut dinilai masih sangat kurang.

Sehingga dengan adanya dorongan dari pemerintah melalui program sertifikasi tersebut diharapkan kebutuhan pramuwisata profesional terpenuhi, kata Ketua HPI Sumsel Kemas Abdul Latif.

Menurutnya, meskipun sertifikasi pramuwisata belum diwajibkan seperti halnya di Bali ataupun Lombok.

Akan tetapi, melihat geliat perkembangan pariwisata di Sumsel yang ada saat ini tentu akan menambah ke kepercayaan dari wisatawan.
Baca juga: Kota Lubuklinggau buka 'driving range' lapangan golf dongkrak pariwisata
Baca juga: Generasi milenial jadi andalan Sumsel majukan pariwisata