Tingkat keterisian rumah sakit di OKU sudah turun drastis

id Keterisian rumah sakit, tempat tidur pasien, zona kuning, COVID-19, Dinkes OKU,Tingkat keterisian rumah sakit di OKU tur

Tingkat keterisian rumah sakit di OKU sudah turun drastis

Rumah sakit darurat COVID-19 Hotel Baturaja sepi pasien COVID-19. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Baturaja (ANTARA) - Tingkat keterisian rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan sudah turun drastis seiring menurunnya angka kasus penyebaran COVID-19 di wilayah itu dengan status zona kuning.

"Sejak status Kabupaten OKU zona kuning, ruang rawat inap pasien di rumah sakit banyak yang kosong," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Rabu.

Dia menjelaskan, Kabupaten OKU saat ini sudah masuk dalam zona kuning atau risiko rendah penularan COVID-19 yang berpengaruh terhadap tingkat keterisian tempat tidur (TT) atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit banyak yang kosong.

Bahkan, rumah sakit darurat di Hotel Baturaja sementara waktu tidak digunakan karena tidak ada pasien COVID-19 yang dirawat.

Untuk mencegah BOR kembali ke posisi "warning", ia mengimbau kepada semua lapisan masyarakat mendukung upaya pemerintah menekan angka penularan COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

Masyarakat di OKU juga diminta agar pro aktif mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan di 18 Puskesmas di Kabupaten OKU agar penyebaran virus corona dapat dikendalikan.

"Alhamdulillah tingkat kesadaran masyarakat untuk divaksin sangat tinggi dengan pencapaian vaksinasi hingga saat ini sudah mencapai sekitar 38 persen dari target 269.955 target sasaran," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten OKU, Amzar Kristopa menambahkan, berdasarkan data per 21 September 2021 jumlah kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 816 orang, 706 sembuh dan 105 orang meninggal dunia akibat terpapar virus corona.

"Untuk kasus aktif saat ini hanya sebanyak lima orang pasien yang masih dirawat akibat terpapar COVID-19," ujarnya.