Presiden sebut Indonesia punya kekuatan "green product"
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia memiliki kekuatan di bidang “green product” atau produk ramah lingkungan yang potensial untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
“Saya melihat kita miliki kekuatan juga di ‘green product’, ‘green economy’,” kata Presiden Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Kamis.
Hal itu disebutnya sebagai kekuatan jangka panjang di mana semua negara di kawasan mulai melirik untuk menggarap segmen produk yang ramah lingkungan.
Di Eropa misalnya, kata Presiden, ada Undang-Undang (UU) yang membatasi produk tak ramah lingkungan.
“Sehingga semuanya ke depan saya lihat ‘green product’ ini akan berkembang, ‘low carbon’, ‘resources’ efisien, ‘socialy inclusive’, semuanya, kesetaraan sosial, mengurangi risiko lingkungan, efisien sumber daya, ini yang akan berkembang,” katanya.
Menurut Kepala Negara, Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk bisa masuk ke pasar produk hijau atau ekonomi hijau baik dari sisi produksi, distribusi, hingga konsumsi.
“Karena ke depan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup, ini akan berpengaruh semua terhadap ekonomi, bisnis, global, dan tentu saja akan berpengaruh ke ekonomi kita,” katanya.
Hal ini didorongnya agar segera menjadi fokus bagi pelaku bisnis di Indonesia terlebih mengingat tahun 2021 merupakan momentum yang baik untuk bangkit.
Ia menegaskan setelah bangsa ini mampu melewari masa krisis dengan baik maka sudah saatnya untuk menghadapi tantangan ke depan dan bertransformasi menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru yang makin tangguh hingga menjadi negara maju.
“Saya melihat kita miliki kekuatan juga di ‘green product’, ‘green economy’,” kata Presiden Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Kamis.
Hal itu disebutnya sebagai kekuatan jangka panjang di mana semua negara di kawasan mulai melirik untuk menggarap segmen produk yang ramah lingkungan.
Di Eropa misalnya, kata Presiden, ada Undang-Undang (UU) yang membatasi produk tak ramah lingkungan.
“Sehingga semuanya ke depan saya lihat ‘green product’ ini akan berkembang, ‘low carbon’, ‘resources’ efisien, ‘socialy inclusive’, semuanya, kesetaraan sosial, mengurangi risiko lingkungan, efisien sumber daya, ini yang akan berkembang,” katanya.
Menurut Kepala Negara, Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk bisa masuk ke pasar produk hijau atau ekonomi hijau baik dari sisi produksi, distribusi, hingga konsumsi.
“Karena ke depan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup, ini akan berpengaruh semua terhadap ekonomi, bisnis, global, dan tentu saja akan berpengaruh ke ekonomi kita,” katanya.
Hal ini didorongnya agar segera menjadi fokus bagi pelaku bisnis di Indonesia terlebih mengingat tahun 2021 merupakan momentum yang baik untuk bangkit.
Ia menegaskan setelah bangsa ini mampu melewari masa krisis dengan baik maka sudah saatnya untuk menghadapi tantangan ke depan dan bertransformasi menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru yang makin tangguh hingga menjadi negara maju.