Solskjaer anggap permainan MU masih berkarat dibanding Palace
Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menganggap penampilan timnya masih berkarat karena lebih sedikit melakoni pertandingan pramusim dibandingkan Crystal Palace ketika dikalahkan tamunya itu dengan skor 1-3 di Old Trafford, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).
"Tentu saja. Anda bisa melihat mereka sudah terasah, kuat dan hafal dengan sistem permainan yang ingin dimainkan, seperti yang sudah saya perkirakan," kata Solskjaer dalam komentar pascalaga dikutip dari laman resmi MU.
"Hanya saja, saya pikir kami akan tampil lebih baik dibandingkan tadi," ujarnya menambahkan.
MU memang hanya menjalani satu laga pramusim pada 12 September melawan Aston Villa, sedangkan Palace memainkan empat pertandingan persahabatan sejak 25 Agustus hingga jelang musim baru bergulir.
Di sisi lain, Solskjaer juga menilai hukuman penalti yang dijatuhkan terhadap pelanggaran handball Victor Lindelof sesuatu yang berlebihan.
Kemudian keputusan mengulang eksekusi penalti Palace karena kiper David de Gea terlalu cepat meninggalkan garis juga disebut Solskjaer sebagai keputusan yang sama sadisnya.
Kendati demikian pelatih asal Norwegia itu tak mau mengkambinghitamkan keputusan-keputusan itu sebagai penyebab kekalahan MU.
"Bagi saya itu bukan penalti, terlalu sadis. Lantas David melakukan penyelamatan bagus, kemudian lagi-lagi keputusan sadis terhadapnya," ujarnya.
"Itu mungkin keputusan tepat sesuai aturan, karena kakinya bisa saja satu inci melebihi garis, tapi siapa yang bisa mengira itu terjadi. Yang jelas bukan keputusan itu yang membuat kami kalah," pungkas Solskjaer.
Kekalahan itu menyudahi tren positif MU memenangi laga pembuka musim dalam lima tahun terakhir dan kini harus mengawali 2020/21 dari urutan ke-16 klasemen.
Selanjutnya MU akan lebih dulu bertandang ke markas Luton Town pada Selasa (22/9) untuk putaran ketiga Piala Liga Inggris sebelum melanjutkan laga pekan ketiga Liga Inggris di kandang Brighton & Hove Albion empat hari kemudian.
"Tentu saja. Anda bisa melihat mereka sudah terasah, kuat dan hafal dengan sistem permainan yang ingin dimainkan, seperti yang sudah saya perkirakan," kata Solskjaer dalam komentar pascalaga dikutip dari laman resmi MU.
"Hanya saja, saya pikir kami akan tampil lebih baik dibandingkan tadi," ujarnya menambahkan.
MU memang hanya menjalani satu laga pramusim pada 12 September melawan Aston Villa, sedangkan Palace memainkan empat pertandingan persahabatan sejak 25 Agustus hingga jelang musim baru bergulir.
Di sisi lain, Solskjaer juga menilai hukuman penalti yang dijatuhkan terhadap pelanggaran handball Victor Lindelof sesuatu yang berlebihan.
Kemudian keputusan mengulang eksekusi penalti Palace karena kiper David de Gea terlalu cepat meninggalkan garis juga disebut Solskjaer sebagai keputusan yang sama sadisnya.
Kendati demikian pelatih asal Norwegia itu tak mau mengkambinghitamkan keputusan-keputusan itu sebagai penyebab kekalahan MU.
"Bagi saya itu bukan penalti, terlalu sadis. Lantas David melakukan penyelamatan bagus, kemudian lagi-lagi keputusan sadis terhadapnya," ujarnya.
"Itu mungkin keputusan tepat sesuai aturan, karena kakinya bisa saja satu inci melebihi garis, tapi siapa yang bisa mengira itu terjadi. Yang jelas bukan keputusan itu yang membuat kami kalah," pungkas Solskjaer.
Kekalahan itu menyudahi tren positif MU memenangi laga pembuka musim dalam lima tahun terakhir dan kini harus mengawali 2020/21 dari urutan ke-16 klasemen.
Selanjutnya MU akan lebih dulu bertandang ke markas Luton Town pada Selasa (22/9) untuk putaran ketiga Piala Liga Inggris sebelum melanjutkan laga pekan ketiga Liga Inggris di kandang Brighton & Hove Albion empat hari kemudian.