Kemendag dorong ekspor kopi Indonesia ke Meksiko lewat Indonesian Trade Promotion Center
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City mendorong ekspor produk kopi Indonesia ke pasar Meksiko dengan menghadirkan ruang kerja bersama dalam bentuk kedai kopi dan menggelar penjajakan kesepakatan dagang.
“Masyarakat Meksiko menjadikan kegiatan minum kopi sebagai suatu kebutuhan dan gaya hidup. Dengan keberagaman dan karakteristik yang kuat, kopi Indonesia berpeluang untuk semakin dikenal di pasar Meksiko,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Peluang ekspor kopi ini terbuka seiring dengan besarnya minat komunitas penikmat kopi di Meksiko terhadap cita rasa kopi Indonesia.
Baca juga: Selamatkan lingkungan, Beli minuman di Kisaku boleh bawa tumbler sendiri
Indonesia dan Meksiko merupakan mitra dagang potensial dengan jumlah total penduduk kedua negara mencapai sekitar 400 juta jiwa.
Meskipun Meksiko merupakan salah satu negara penghasil kopi, namun kopi Indonesia berhasil merebut 50 persen pangsa pasar kopi impor di Meksiko, disusul Kolombia dengan pangsa pasar rata-rata sebesar 14-16 persen per bulan.
Baca juga: Usaha Kopi Arabika Sipirok Tapsel mulai stabil jelang normal baru
Untuk kopi Indonesia, jenis kopi dengan pangsa pasar terbesar yaitu kopi Sumatera sebesar 35 persen dan kopi Jawa sebesar 15 persen.
Kepala ITPC Mexico City Guntur Prima menjelaskan salah satu strategi yang dilakukan ITPC Mexico City untuk mendorong ekspor kopi Indonesia, yaitu dengan mendirikan co-working space di kantor baru ITPC Mexico City dalam bentuk kedai kopi.
Baca juga: Kopi robusta Indonesia ada di kedai Cafetoria Helsinki
Pendirian kedai kopi ini terinspirasi dari salah satu kedai kopi di Meksiko bernama Pasión Café yang menawarkan berbagai jenis kopi dari seluruh dunia, di antaranya Indonesia (Sumatera dan Jawa), Kolombia, Brasil, Kosta Rika, dan Meksiko.
“Kedai kopi ini menjadi salah satu sarana promosi beragam kopi Indonesia. Melalui kedai kopi ini, masyarakat Meksiko diharapkan akan semakin mengenal kopi Indonesia,” ujar Guntur.
Baca juga: Saat sahur sebaiknya hindari kopi
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, lanjut Guntur, ITPC Mexico City menyelenggarakan business matching virtual pada Kamis (6/8). Pertemuan bisnis virtual dihadiri Duta Besar RI untuk Meksiko Cheppy T Wartono, Kepala Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Noviani Vrisvintati, importir dari Meksiko yang sekaligus menjadi mitra ITPC Mexico City dalam mendirikan co-working space, serta eksportir kopi Indonesia.
Adapun eksportir Indonesia yaitu PT Ketiara Coffee Gayo, PT Jabbaru Indonesia, PT Demapra Mega Perkasa, PT Selera Indah Perdana, Tador Coffee, Tanamera Coffee Indonesia, Ephraim Coffee Indonesia, dan Java Frinsa Estate.
ITPC Mexico City akan memfasilitasi komunikasi antara importir kopi Meksiko dengan eksportir kopi Indonesia yang terpilih.
“Pada Agustus ini diharapkan akan terjadi transaksi perdagangan antar-kedua pihak. Transaksi yang dihasilkan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kopi di co-working space. Nantinya, saat kedai kopi sudah dibuka, diharapkan masyarakat Meksiko akan dapat menikmati dan semakin mengenal kopi Indonesia," tutup Guntur.
“Masyarakat Meksiko menjadikan kegiatan minum kopi sebagai suatu kebutuhan dan gaya hidup. Dengan keberagaman dan karakteristik yang kuat, kopi Indonesia berpeluang untuk semakin dikenal di pasar Meksiko,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Peluang ekspor kopi ini terbuka seiring dengan besarnya minat komunitas penikmat kopi di Meksiko terhadap cita rasa kopi Indonesia.
Baca juga: Selamatkan lingkungan, Beli minuman di Kisaku boleh bawa tumbler sendiri
Indonesia dan Meksiko merupakan mitra dagang potensial dengan jumlah total penduduk kedua negara mencapai sekitar 400 juta jiwa.
Meskipun Meksiko merupakan salah satu negara penghasil kopi, namun kopi Indonesia berhasil merebut 50 persen pangsa pasar kopi impor di Meksiko, disusul Kolombia dengan pangsa pasar rata-rata sebesar 14-16 persen per bulan.
Baca juga: Usaha Kopi Arabika Sipirok Tapsel mulai stabil jelang normal baru
Untuk kopi Indonesia, jenis kopi dengan pangsa pasar terbesar yaitu kopi Sumatera sebesar 35 persen dan kopi Jawa sebesar 15 persen.
Kepala ITPC Mexico City Guntur Prima menjelaskan salah satu strategi yang dilakukan ITPC Mexico City untuk mendorong ekspor kopi Indonesia, yaitu dengan mendirikan co-working space di kantor baru ITPC Mexico City dalam bentuk kedai kopi.
Baca juga: Kopi robusta Indonesia ada di kedai Cafetoria Helsinki
Pendirian kedai kopi ini terinspirasi dari salah satu kedai kopi di Meksiko bernama Pasión Café yang menawarkan berbagai jenis kopi dari seluruh dunia, di antaranya Indonesia (Sumatera dan Jawa), Kolombia, Brasil, Kosta Rika, dan Meksiko.
“Kedai kopi ini menjadi salah satu sarana promosi beragam kopi Indonesia. Melalui kedai kopi ini, masyarakat Meksiko diharapkan akan semakin mengenal kopi Indonesia,” ujar Guntur.
Baca juga: Saat sahur sebaiknya hindari kopi
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, lanjut Guntur, ITPC Mexico City menyelenggarakan business matching virtual pada Kamis (6/8). Pertemuan bisnis virtual dihadiri Duta Besar RI untuk Meksiko Cheppy T Wartono, Kepala Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Noviani Vrisvintati, importir dari Meksiko yang sekaligus menjadi mitra ITPC Mexico City dalam mendirikan co-working space, serta eksportir kopi Indonesia.
Adapun eksportir Indonesia yaitu PT Ketiara Coffee Gayo, PT Jabbaru Indonesia, PT Demapra Mega Perkasa, PT Selera Indah Perdana, Tador Coffee, Tanamera Coffee Indonesia, Ephraim Coffee Indonesia, dan Java Frinsa Estate.
ITPC Mexico City akan memfasilitasi komunikasi antara importir kopi Meksiko dengan eksportir kopi Indonesia yang terpilih.
“Pada Agustus ini diharapkan akan terjadi transaksi perdagangan antar-kedua pihak. Transaksi yang dihasilkan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kopi di co-working space. Nantinya, saat kedai kopi sudah dibuka, diharapkan masyarakat Meksiko akan dapat menikmati dan semakin mengenal kopi Indonesia," tutup Guntur.