Update 6 Mei: Positif terinfeksi COVID-19 di Sumsel tembus 200 kasus, terbanyak dari Palembang

id Covid sumsel,covid-19,corona,update covid-19,info sumsel,virus corona

Update 6 Mei: Positif terinfeksi COVID-19 di Sumsel tembus 200 kasus, terbanyak dari Palembang

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Senin (4/5). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sumsel/20)

Semua tambahan kasus hari ini berstatus lokal dari transmisi lokal wilayah masing-masing

Palembang (ANTARA) - Orang positif terinfeksi COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan kembali bertambah dari 199 kasus menjadi 210 kasus pada 6 Mei 2020 dengan mayoritas masih dari Kota Palembang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri di Palembang, Rabu, mengatakan tujuh kasus baru berasal dari Palembang, dua kasus dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan dua kasus dari Kabupaten Ogan Ilir (OI).

"Semua tambahan kasus hari ini berstatus lokal dari transmisi lokal wilayah masing-masing," ujar Yusri.

Ia merincikan tujuh kasus dari Palembang yakni kasus 200 (perempuan 35 tahun), kasus 201 (laki-laki 58 tahun), kasus 202 (laki-laki 30 tahun), kasus 207 (laki-laki 27 tahun), kasus 208 (perempuan 29 tahun), kasus 209 (perempuan 30 tahun), dan kasus 210 (perempuan 62 tahun).

Dua kasus asal OKI yakni kasus 203 (laki-laki 31 tahun), kasus 204 (perempuan 35 tahun).

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel meninggal bertambah satu dari Kabupaten OKI

Serta dua kasus asal Ogan Ilir yakni kasus 205 (perempuan 19 tahun) dan kasus 206 (laki-laki 47 tahun).

Selain itu kasus meninggal juga bertambah satu orang yakni kasus 173 (laki-laki usia 75 tahun) asal OKI, sehingga total enam kasus telah meninggal di Sumsel.

"Untuk kasus sembuh tidak ada tambahan atau masih 47 orang," ungap Yusri.

Meski terus bertambah namun belum ada sebaran daerah baru, tiga dari 17 kabupaten/kota di Sumsel yakni kabupaten PALI, Empat Lawang, OKU Selatan masih belum terdapat temuan asus atau zona hijau.

Masyarakat diminta tetap ikuti imbauan dari pemerintah, karena apapun yang dilakukan pemerintah menjadi tidak maksimal jika masyarakat masih berkeliaran, berkerumun dan tidak menggunakan masker, kata dia.

"Seperti di pasar-pasar tradisional kami amati masih banyak yang tidak menggunakan masker, padahal bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, disiplin masyarakatlah yang menjadi kunci menurunya penularan COVID-19," tegas Yusri.

Sementara dari 210 kasus di Sumsel, Kota Palembang (zona merah) masih yang tertinggi dengan 122 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah), 15 kasus, Banyuasin (zona kuning) 14 kasus, Prabumulih (zona merah) 12 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 11 kasus, dan OKU (zona merah) 10 kasus.

Sedang kasus lainnya tersebar di delapan wilayah zona kuning, yakni Ogan Ilir (tujuh), Musi Rawas (tiga), Muara Enim (dua), serta Lahat, Musi Banyuasin, Pagaralam, Muratara, dan OKU Timur masing-masing satu kasus, khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.