KKP Bandara SMB II aktifkan mesin filtrasi udara

id Mesin filtrasi udara, kkp bandara smb II, novel coronavirus, virus corona, virus korona, dr. Arya hidayat,Thermal scanne

KKP Bandara SMB II aktifkan mesin  filtrasi udara

Koordinator KKP Bandara SMB II, dr. Feby Arya Hidayat sedang mengaktifkan mesin filtrasi udara, Minggu (9/2) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sumatera Selatan mengaktifkan mesin filtrasi udara untuk membuat ruang negatif saat pemeriksaan penumpang kedatangan internasional.

Koordinator KKP Bandara SMB II dr Feby Arya Hidayat Minggu mengatakan mesin filtrasi udara dipasang sejak 5 Februari 2020 sebagai langkah lanjutan pasca status kedaruratan yang dikeluarkan WHO terkait Novel Coronavirus.



"Dengan adanya mesin filtrasi, ruangan isolasi bandara menjadi ruang negatif yang sama seperti ruang ICU atau operasi, para penumpang internasional akan disterelisasi di sini," ujar dr Arya.



Menurut dia mesin filtrasi yang baru pertama kali dipasang di Bandara SMB II tersebut prinsipnya menyedot kuman dan bakteri dari tubuh penumpang kedatangan internasional, sehingga probabilitas adanya bakteri pembawa Novel Coronavirus dapat lebih ditekan.



Proses filtrasi berlangsung selama pemeriksaan wawancara di ruang isolasi untuk mengisi data kartu kewaspadaan, sebelum proses filtrasi penumpang terlebih dahulu dipantau melalui pemindai suhu tubuh.

Semua penumpang kedatangan internasional dimasukkan ke dalam ruang isolasi tanpa terkecuali, kata dia, meskipun tidak ada kedatangan langsung dari China namun penumpang dari Malaysia dan Singapura dianggap juga berpotensi membawa Novel Coronavirus.

"Bisa saja ada orang dari China yang transit di Singapura atau Malaysia beberapa hari, baru kemudian terbang ke Palembang, maka lebih baik semuanya diperiksa," tambahnya.

Sejauh ini pihaknya belum menemukan penumpang dengan gejala Novel Coronavirus, namun semua penumpang telah diberikan kartu kewaspadaan sebagai bekal pemeriksaan selama mereka berada di wilayah Sumsel.