Pengunjung museum SMB II Palembang meningkat akhir pekan

id Museum, museum smb palembang, kesultanan palembang, pariwisata, wisata palembang,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, ant

Pengunjung museum SMB II Palembang  meningkat akhir pekan

Anak-anak di dalam museum. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp).

Palembang (ANTARA) - Pengunjung Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan meningkat pada akhir pekan dalam beberapa bulan terakhir.

Pengunjung Museum SMB II Palembang pada akhir pekan meningkat hingga 50 persen lebih dibandingkan hari biasa, kata pengurus museum Ulfa di Palembang, Minggu.

Dalam kondisi hari biasa pengunjung didominasi pelajar, sedangkan pada akhir pekan diramaikan pengunjung dari berbagai daerah dalam dan luar Sumsel bahkan ada yang dari luar negeri.

Melihat mulai banyaknya peminat mengunjungi museum tersebut, pihaknya berupaya melakukan penataan lebih baik dan menambah benda sejarah dan koleksi pendukung lainnya, ujarnya.

Sementara sebelumnya Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan pihaknya berupaya memaksimalkan Museum SMB II sebagai salah satu daya tarik mendatangkan wisatawan lokal dan luar negeri ke kota ini.

"Museum SMB II yang berada di tengah kota di antara Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak akan dimaksimalkan lagi untuk menarik wisatawan sebanyak-banyaknya ke Bumi Sriwijaya ini," sebutnya.

Untuk memaksimalkan Museum SMB II sebagai objek wisata andalan, pihaknya telah melakukan perbaikan gedung museum dan penataan lingkungan sekitar agar menjadi tempat yang nyaman bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan museum tersebut dapat terus terpelihara dengan baik dan koleksi peninggalan zaman Kesultanan Palembang Darussalam itu dapat dinikmati sepanjang masa oleh warga kota ini dan wisatawan, jelasnya.

Dia menjelaskan, di dalam Museum SMB II Palembang sekarang ini tersimpan dan terawat sekitar 700 koleksi peninggalan zaman Kesultanan Palembang Darussalam.

Koleksi di museum itu berupa mata uang, prasasti, naskah kuno, kain dan pakaian tradisional, piranti saji, aksesoris kamar pengantin, keris, pedang, serta senjata tajam lainnya, kata wawako.