Pengusaha pempek kekurangan pasokan ikan gabus

id pedagang pempek,pedagang ikan,pasar tradisional,pempek,ikan gabus,pedagang pempek mengeluh,produksi ikan gabus berkurang

Pengusaha pempek kekurangan pasokan ikan gabus

Arsip - Pedagang ikan menyiangi ikan gabus untuk digiling sebagai bahan baku pempek di Pasar 26 Ilir Palembang, Rabu (10/7). (ANTARA News Sumsel/13/Feny Selly)

....Sebaiknya mulai dikembangkan budidaya ikan gabus, sehingga pasokan tetap ada dan harga stabil....
Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Salah seorang pengusaha pempek di Palembang mengeluhkan berkurangnya pasokan ikan gabus di pasaran karena tergantung pada ketersediaan di alam perairan umum dan daratan Sumatera Selatan.

M Firdaus, anggota Asosiasi Pempek Palembang di Palembang, Selasa, mengatakan, pengusaha kerap mendapati kenyataan kelangkaan ikan gabus di pasaran tradisonal terutama di saat musim penghujan. Jika pun ada, harga sudah melambung tinggi di kisaran Rp50.000 - Rp60.000 per kg.

"Sebaiknya mulai dikembangkan budidaya ikan gabus, sehingga pasokan tetap ada dan harga stabil seperti halnya ikan lele dan ikan patin. Hal ini sudah kami sampaikan ke pemerintah saat ada kunjungan Komisi IV ke sentra kuliner ikan di Benteng Kuto Besak beberapa waktu lalu," kata dia.

Ia mengatakan sebagai pengusaha, dirinya harus memutar otak atas kondisi ini mengingat bahan baku ikan gabus selalu menjadi pilihan utama karena teksturnya yang lebut dan rasanya yang lezat setelah diolah menjadi panganan pempek.

Seperti halnya pengusaha pempek lainnya, maka terpaksa terjadi penurunan pemasukan karena pembelian bahan baku yang mahal ini. Seharusnya, ikan gabus bisa diperoleh di harga Rp35.000 - Rp40.000 per kg di saat musim kemarau.

"Memang ada ikan jenis lain, seperti memakai ikan ruca, parang-parang, atau tenggiri yang harganya lebih murah. Tapi tetap saja kurang enak, sehingga mau tidak mau kami harus mengurangi keuntungan. Untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas, dirasa tidak mungkin karena khawatirnya pelanggan jadi kabur," kata dia.

Sementara itu, harga ikan gabus di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang, Kamis, mengalami kenaikan hingga mencapai Rp50 ribu per kilogram.

Mukmin, pedagang daging ikan, di Pasar Perumnas Palembang, mengatakan bahwa melonjak harga dari biasanya hanya Rp45 ribu/kg karena pasokan yang berkurang akibat pengaruh cuaca.

"Pasokan dari agen sedikit karena air sedang dalam," kata dia.

Kenaikan harga bukan hanya pada ikan segar, melainkan juga ikan gabus giling, seperti di Pasar Lemabang, bergerak naik dari Rp55 ribu/kg menjadi Rp60 ribu/kg hingga Rp65 ribu/kg.

Alamsyah, pedagang ikan giling di pasar tersebut, mengatakan bahwa pasokan dari Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir berkurang sejak sepekan terakhir.

Saat ini pasokan ikan gabus di Palembang sebagian besar dari OKI karena lokasi-lokasi di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin terbilang sudah tidak banyak lagi.

"Dari agen agak kurang sedikit karena ada hujan lebat beberapa hari lalu," katanya.

Ikan gabus merupakan salah satu bahan baku yang cukup digemari masyarakat untuk membuat empek-empek selain ikan tenggiri karena harganya relatif terjangkau. Sebelumnya pasokan ikan gabus sangat berlimpah karena Sumsel memiliki luas perairan umum dan daratan 2,5 juta hektare dengan Sungai Musi sebagai induknya. Namun seiring dengan kerusakan lingkungan, ikan gabus hanya banyak ditemui di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Sementara itu, karena kenaikan harga ini membuat konsumen beralih ke ikan laut, seperti ikan ruca dan ikan parang-parang, yang relatif lebih murah, sebagaimana diungkapkan Soleha, ibu rumah tangga.

"Tidak mesti ikan gabus, bisa pakai ikan lain. Tetap enak juga dibuat pempek meski harganya murah," kata dia.