Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pusat Pembelaan Hal-hak Perempuan "Women`s Crisis Centre" Palembang, Sumatera Selatan terus berupaya memaksimalkan peran perempuan dalam pembanguan di segala sektor.
"Sekarang ini dalam pembangunan maupun pemerintahan tidak banyak melibatkan perempuan, kondisi ini bertentangan dengan kesetaran gender dan perlu diperbaiki," kata Direktur Eksekutif "Women`s Crisis Centre-WCC" Palembang, Yeni Roslaini Izi di Palembag, Kamis.
Dalam dialog publik memperingati Hari Perempuan Internasional itu, Yeni menjelaskan bahwa perempuan Indonesia akhir-akhir ini mulai banyak berperan dalam berbagai program pembangunan baik di daerah maupun tingkat nasional.
Perempuan yang telah berkontribusi dalam pembangunan, perlu didukung sehingga bisa melaksanakan tugas dan tanggunjawabnya dengan baik serta dapat menimbulkan citra positif serta memaksimalkan peran perempuan, katanya.
Dia menjelaskan, dalam berbagai kegiatan pembangunan, perempuan harus dilibatkan karena mereka juga terkena dampak pembangunan.
Dalam proses perencanaan pembangunan di berbagai tingkatan, perempuan perlu menyuarakan kepentingannya serta dapat berperan aktif dalam mempengaruhi kebijakan dan program pembangunan.
Selain memaksimalkan peran perempuan, pihaknya juga berupaya mendorong pemerintah melaksanakan pembangunan berkelanjutan "Sustainable Development Goals (SDGs)" yang berpihak kepada perempuan.
Upaya tersebut pentingnya dilakukan untuk memastikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang memperhatikan kepentingan dan kebutuhan perempuan, kata Yeni.
WCC Palembang maksimalkan peran perempuan
Arsip - Direktur Eksekutif WCC Palembang Yeni Roslaini Izi berdiskusi dengan kelompok yang didampingi WCC dalam perayaan Hari Perempuan Internasiona 2017 di Palembang, Rabu (8/3). (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/17)
