Pohon Natal "Lovely" raih rekor MURI

id pohon natal,pohon Natal dari bambu,dapat rekor muri,Yusuf Ngadri,Museum Rekor Dunia- Indonesia,hari natal

Pohon Natal "Lovely" raih rekor MURI

Dokumentasi- Warga asyik berfoto di pohon Natal di mall Larco Mar di distrik Miraflores, Lima, 11 Desember 2013 (Reuters)

Makassar (Antaranews Sumsel) - Pohon Natal dari bambu setinggi 45 meter yang menghiasi lokasi pusat perayaan "Lovely" Desember 2017 di Lapangan Bakti Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil meraih rekor dari Museum Rekor Dunia- Indonesia (MURI).

"Kami mencatatkan pohon ini dalam MURI sebagai pohon Natal dari bambu tertinggi di Indonesia, bahkan dunia," kata Senior Manager MURI Yusuf Ngadri di Toraja Utara, Kamis.

Adapun piagam penghargaan tersebut telah diserahkan kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga merupakan penggagas hadirnya pohon tersebut, pada Rabu malam (27/12).

Pohon ini, menurut Yusuf, berhasil memecahkan rekor pohon Natal sebelumnya yang berada di Central Park Jakarta dengan ketinggian 30,3 meter.

"Semoga pohon ini menjadi representasi menerangi hati masyarakat Toraja," harapnya.

Sementara itu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan rekor ini merupakan bukti kreasi masyarakat untuk mempersembahkan sesuatu yang unik dan menarik, dan patut diapresiasi.

"Ini posisi tertinggi di Indonesia. Bukti kreasi yang lebih baik dan mau berprestasi. Ini harus kita 'support'," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel M Tamsil mengatakan pohon Natal ini disusun dari 787  batang bambu yang disuplai dari setiap kecamatan yang ada di Tana Toraja. Tinggi pohon Natal tersebut mencapai 45 meter dan dihiasi sekitar 54 ribu lampu warna warni.

Untuk merangkai bambu-bambu tersebut menjadi pohon Natal, kata dia, digunakan 20.100 meter tali nilon dan 800 meter kawat baja.

"Jadi pohon Natal ini tidak menggunakan paku," ujarnya.

Menurut dia, pohon Natal yang mewarnai kegiatan Lovely Desember 2017 ini dilakukan atas gagasan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang menginginkan hadirnya sebuah icon pada pelaksanaan kegiatan kepariwisataan tahunan di daerah itu.

"Kami berharap ini dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk even ini," pungkasnya.