Kembalikan kebiasaan mendongeng di keluarga kita

id dongeng, bercerita, cerita rakyat, alkisah, Ayo Dongeng Indonesia, AyoDI, anak-anak, cerita waktu tidur, dongeng sebelum tidur

Kembalikan kebiasaan mendongeng di keluarga kita

Dokumentasi- Sejumlah anak-anak mendengarkan cerita rakyat. (ANTARA Sumsel/Feny Selly/Ag/17) ()

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Komunitas Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI) mengajak para orang tua untuk mengembalikan kebiasaan mendongeng di dalam keluarga masyarakat Indonesia.

"Ini menjadi visi dan misi utama kami. Kami kampanyekan kebiasaan mendongeng di keluarga," kata salah seorang pendiri AyoDI, Nina Samidi di Jakarta, Sabtu.

Nina mengatakan, komunitas yang didirikan pada 3 Desember 2011 itu memiliki kelas reguler yaitu kelas dongeng workshop dan kelas dongeng kejutan yang diadakan setiap bulan mengambil lokasi di mana saja seperti taman dan rumah sakit.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar  Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) yang digelar di gedung baru Perpustakaan Nasional selama dua hari pada 4-5 November 2017.

"FDII ini sebenarnya untuk membuat kampanye kami lebih terdengar. Kami undang keluarga untuk melihat langsung dan menikmati dongeng," katanya.

Diharapkan setelah melihat dan menikmati langsung dongeng, orang tua  jadi terinspirasi untuk meneruskan mendongeng di rumah.

"Target kami tidak berhenti hanya menonton tapi juga meneruskan mendongeng di rumah untuk anak-anak mereka," tambah dia.

Menurut Nina, mendongeng tidak perlu dipelajari, hanya diperlukan kemauan orang tua karena mendongeng bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti membacakan buku atau bercerita biasa.

Nina mengatakan, banyak manfaat yang bisa diambil dari dongeng, yang utama yaitu mendekatkan hubungan orang tua dan anak karena mendongeng merupakan kegiatan interaktif.

Saat orang tua mendongeng, anak akan memperhatikan dan fokus sehingga hubungan orang tua-anak bisa diperkuat.

Manfaat lainnya adalah manfaat bahasa. Anak-anak yang terbiasa mendengarkan dongeng lebih cepat bicara, memiliki banyak kosakata, nalarnya lebih cepat dan terutama mengembangkan imajinasi.

"Mendongeng memancing anak-anak untuk terpicu membayangkan apa yang ia dengar. Berbeda dengan menonton televisi atau gadget," tambah dia.

FDII 2017 mengangkat tema #CeritaAjaib yang melibatkan 50 pendongeng dari dalam dan luar negeri.

Sejumlah pendongeng internasional dari berbagai negara diagendakan akan hadir pada #FDII2017, antara lain Kiran Shah (Singapura), Seung Ah Kim (Korea Selatan), Craig Jenkins (Inggris), Tanya Batt (Selandia Baru) dan Uncle Fat (Taiwan).

Beberapa pendongeng dari dalam negeri juga akan ambil bagian antara lain Aio (Jakarta), Rona Mentari (Yogyakarta) dan kelompok boneka Puppetaria.