Tanjung Tapa OKI akan dijadikan pelabuhan internasional

id bupati oki, iskandar, tanjung tapa, pelabuhan, kawasan

Tanjung Tapa OKI akan dijadikan pelabuhan internasional

Bupati OKI, Iskandar (FOTO ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/15)

Kayuagung (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendorong kawasan Tanjung Tapa menjadi pelabuhan internasional karena memiliki lokasi yang cukup strategis.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar di Kayuagung, Rabu, mengatakan, studi kelayakan mengenai Tanjung Tapa ini sudah dilakukan dan akan segera dipaparkan ke sejumlah investor.

"Tidak masalah dengan proyek Pelabuhan Tanjung Api-Api yang saat ini sedang dikerjakan karena Tanjung Tapa ini memiliki wilayah yang menunjang kawasan tersendiri," kata Iskandar.

Pemkab OKI memproyeksikan Tanjung Tapa menjadi pelabuhan laut internasional karena memiliki lokasi strategis dengan kedalaman dan luas yang sangat memandai untuk dilalui kapal berukuran besar.

Kawasan Tanjung Tapa di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI ini sangat berpotensi menjadi pelabuhan laut terkemuka di Asia karena dapat menghemat waktu tempuh bagi yang ingin berlayar ke Eropa.

Tanjung Tapa yang berbatasan langsung dengan Selat Bangka ini diketahui berkedalaman air (bathymetric) lebih dari 16,50 meter dan luas lebih dari 2.000 meter jika dihitung dari garis pantai hingga ke Selat Bangka.

"Besarnya potensi menjadi pelabuhan laut terkemuka ini juga didukung oleh kajian PT OKI Pulp and Paper yang menyebutkan bahwa perairan di wilayah ini sangat layak untuk pelabuhan laut dalam (deep sea port)," kata dia.

Ia mengatakan jika pelabuhan ini direalisasikan maka menunjang kegiatan perekonomian masyarakat untuk sektor pertanian dan perkebunan, perikanan di dua provinsi sekaligus yakni Sumsel dan Bangka Belitung.

"Karena itu, Kabupaten OKI telah mengusulkan peningkatan fungsi kawasan menjadi pelabuhan ke Menteri Perhubungan dan Menteri Kelautan dan Perikanan," kata dia.

Saat ini di OKI berdiri pabrik pulp terbesar di Asia dengan nilai investasi Rp35 triliun ini akan mengekspor dua juta ton pulp dan 500 ribu ton tisu dengan nilai mencapai 1,5 miliar dolar AS (Rp20 triliun) pada tahun pertama.

Keberadaan pelabuhan internasional itu akan menyokong keberadaan APP OKI ini diperkirakan akan mendongkrak ekspor Sumsel sebesar 32 persen, sedangkan PDRB sebesar 11 persen.