Denpasar, (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 222 seniman dari enam kota di Indonesia menggelar pameran bersama di Bentara Budaya Bali di Ketewel, Kabupaten Gianyar selama 10 hari, atau hingga 21 November 2016.
"Pameran tersebut akan dibuka budayawan sekaligus Konsul Kehormatan Italia di Bali, Pino Confessa," kata penata acara tersebut, Putu Aryastawa, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan ratusan seniman kontemporer yang menggelar pameran bersama tersebut berasal dari enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan tuan rumah Bali.
Bertindak sebagai kurator pameran tersebut, Antonius Kho dan A. Mabellini. Pada pembukaan pameran tersebut ditampilkan video dokumenter Imago Mundi dan performa seni oleh Tebo Aumbara bersama sejumlah penari.
Pameran kerja sama Wina Galeri dan Fondazionesarenco Benetton (Itali) itu, diawali dengan penerbitan buku bertajuk "Imago Mundi" atau "Gambar Dunia", di mana tajuk khusus untuk perupa Indonesia adalah "Indonesia: Islands of the Imagination".
Kegiatan pameran tersebut merupakan bagian dari proyek seni "Imago Mundi" yang digagas oleh Yayasan Benneton (Italia). Pada penyelenggaraan pameran di Bali program itu bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali.
Masing-masing perupa akan menampilkan satu karya lukisan berukuran 30 x 30 cm. Karya yang dipamerkan berbeda dengan koleksi yang terdapat di buku seni "Imago Mundi¿" yakni berukuran 10 x 12 cm.
Selain di Indonesia, pameran serupa juga digelar di Malaysia, bertajuk "Malaysia: Colours of Destiny", menghadirkan 144 perupa dan untuk Singapura, "Singapore Art 21st Century and Beyond" (140 perupa).
Proyek seni "Imago Mundi" telah menerbitkan buku-buku seni yang diedarkan di museum, galeri nasional, "art foundation", kolektor di seluruh dunia, masing-masing 5.000 eksemplar untuk setiap negara, di kawasan Eropa, Afrika, Amerika, Australia, dan tak ketinggalan pula Asia.
Seluruh program penerbitan buku yang dilanjutkan pameran, merangkum kekayaan dan pencapaian perupa-perupa berbagai negara di belahan dunia, termasuk negara-negara di Asia Tenggara.