Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Sekjen Kemendagri Yuswandi A Temenggung menanggapi peristiwa marahnya Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha "Ungu" terhadap sejumlah aparatur sipil negara (ASN) saat upacara apel kesadaran di Balai Kota Palu, Kamis (18/2).
Menurut Yuswandi, kepala daerah memiliki kewenangan dalam menentukan cara menerapkan disiplin bagi pegawainya. Namun dia mengingatkan bahwa cara-cara yang dilakukan, akan menentukan kesuksesan kepemimpinan kepala daerah.
"Ini hanya persoalan kepemimpinan, mungkin tidak hanya Pasha, yang lain juga mungkin ada yang begitu. Saya kira kita (Kemendagri) memberikan pengertian bahwa ada yang namanya psikologi birokrasi dan kepala daerah itu sendiri yang menentukan bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan kepemimpinannya," ujar Yuswandi di Jakarta, Jumat.
Yuswandi menilai penerapan psikologi birokrasi dalam konteks menegur seorang pegawai yang melakukan kesalahan tidak sama antara golongan I, II, III hingga IV.
"Mungkin ada yang cukup (menegur) dengan kedipan mata atau postur tubuh saja, tapi ada juga yang harus diteriaki. Saya sendiri juga ada yang harus saya teriaki, ada yang dengan saya melemparkan berkasnya ke meja. Tapi pada intinya bagaimana agar suksesnya pekerjaan," kata dia.
Sebelumnya Sigit Purnomo Said alias Pasha "Ungu", yang baru dilantik menjadi Wakil Wali Kota Palu, memarahi aparatur sipil negara yang tertawa saat dia memasuki mimbar untuk memimpin upacara di Balai Kota Palu, Kamis (18/2).
Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengingatkan para pegawai pemerintah.
Dia menyatakan masih melihat peserta apel kesadaran "yang belum sadar" karena banyak pegawai di depan, samping dan belakangnya tertawa saat dia memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak, saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. 'Next' (selanjutnya), saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu," kata Pasha, dihadapan sekitar 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.
Dia meminta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang, dan bisa menghargai jabatan.
"'Attitude' harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini 'attitude' pegawai," ujarnya.
Berita Terkait
Kemendagri: Penghematan anggaran pilkada dipilih DPRD perludi kaji
Rabu, 18 Desember 2024 17:25 Wib
Kemendagri pastikan siswa berusia 17 tahun miliki KTP saat hari ultah
Selasa, 17 Desember 2024 14:57 Wib
Kemendagri evaluasi Pj kepala daerah tiga bulan sekali
Kamis, 12 Desember 2024 8:46 Wib
Kemendagri dorong pemda beri insentif retribusi daerah basiskinerja
Jumat, 8 November 2024 15:35 Wib
Harga beras naik, Kemendagri minta Bulog siapkan langkah mengatasinya
Selasa, 27 Agustus 2024 9:50 Wib
Dirjend Dukcapil Kemendagri apresiasi kinerja Dukcapil Banyuasin
Rabu, 17 Juli 2024 11:04 Wib
Kemendagri apresiasi kinerja progresif Pj Bupati OKI
Jumat, 3 Mei 2024 10:45 Wib
Dana desa ternyata bisa untuk pemberantasan narkoba
Selasa, 23 April 2024 12:43 Wib