Kenangan perang Falkand akan "selimuti" pemakanan Thatcher

id MARGARET THATCHER, PERDANAMENTERI INGGRIS

Kenangan perang Falkand akan  "selimuti" pemakanan Thatcher

Margaret Thatcher (Foto ANTARA/Reuters)

London, Inggris (ANTARA/AFP) - Perang Inggris melawan Argentina terkait sengketa Kepualuan Falkland (Malvinas) yang dipimpin Margaret Thatcher merupakan momentum yang akan selalu terkenang.

Ingatan tersebut dan kenangan buruk konflik berdarah diperkirakan akan menyelimuti pemakaman mantan perdana menteri Inggris itu yang dijuluki "Wanita Besi" Rabu mendatang.

Senjata yang digunakan pada 1982 --saat perang itu terjadi-- akan kembali ditembakkan ke langit ketika peti mati Thatcher memasuki lorong Katedral St. Paul, yang dijaga 700 personel gabungan, termasuk dari angkatan laut dan juga udara.

Para pendukung rezim yang terlibat di Atlantik Selatan akan menggotong peti mati itu ke Katedral, tempat veteran perang Falkland bersama dua ribu orang termasuk para pemimpin dunia, selebritis, rekan dan kolega akan datang ke pemakaman "kelas tinggi" itu.

Perang yang berlangsung selama 74 hari di Falkland -- yang dikuasai Inggris sejak 1833 dan kemudian diklaim oleh Argentina yang memberinya nama Malvinas -- telah merenggut 649 nyawa orang Argentina dan 255 warga Inggris.

Namun, kejadian itu juga yang membuat karir politik Thatcher melambung -- setelah keluar dari lubang ketidakpopuleran dan menjadi pemenang Pemilu pada 1983 dengan kemenangan suara telak -- karena tentara Inggris berhasil menduduki pulau itu dari kuasa Argentina.

"Falkland menjadi kunci kegemilangan politiknya, sebuah titik balik untuk Thatcher," kata Eliza Filby, pengajar ilmu sejarah kontemporer di King's College London kepada AFP.

"Dia memang sangat terpengaruhi dari momentum Perang Falkland," ujarnya.

Nuansa militer yang kuat pada pemakamannya mencermikan penghormatan tinggi untuk angkatan bersenjata saat itu, kata Filby, yang bukunya berjudul "God and Mrs Thatcher" dan dipiblikasikan tahun lalu.

"Sewaktu krisis politik melanda, kabinet tidak menyelematkannya, namun militer yang bergerak menopangnya. Terdapat sedikit keraguan jika Falklands mengakibatkan banyak kekacauan di berbagai level, --korban massal, kekalahan-- Itu yang membuat dia seperti "Wanita Besi"," jelasnya.

Invasi mendebarkan Argentina ke Falkland pada 2 April 1982, datang untuk menguji pemerintahan konservatif Thatcher. Namun hal itu juga bukan waktu yang lebih buruk bagi Thatcher karena tiga tahun setelah dia berkuasa, masalah ekonomi seperti penggangguran yang semakin banyak dan tingkat inflasi juga tinggi, telah terjadi.

Kekacauan pecah pada 1981 di wilayah selatan London, yang bersebelahan dengan Brixton, atau di barat laut kota Liverpool. Rakyat tiba-tiba marah ketika mengetahui pemerintah mengizinkan junta militer berkuasa Argentina, untuk menginvasi daerah jajahan Inggris itu.

Tekanan itu bagai tinju yang menohok Perdana Menteri. Selama tiga hari setelah invasi, Thatcher mengirim angkatan bersenjata dengan 100 kapal untuk merebut kembali pulau itu, yang berjarak 13 ribu kilometer (delapan ribu mil) dari kepualaun besar Inggris.

Argentina akhirnya menyerah pada 14 Juni dan saat itu menjadi momentum untuk perdana menteri wanita pertama Inggris itu.

"Itu yang membuatnya dijuluki 'wanita besi'," kata Filby.

Penghargaan dari Falkland
Terdapat sekitar tiga ribu warga Falkland memberi penghargaan untuk mendiang Thatcher yang meninggal karena terserang stroke pada 8 April 2013 lalu di usai 87.

Rabu mendatang akan menjadi hari berkabung. Bahkan akan ada usulan untuk mengganti nama ibu kota Falkland, Stanley demi menghormatinya.

"Warga kepulauan Falkland akan mengingat selamanya apa yang telah diperbuat Margaret Thatcher," kata Barry Elsby, anggota Dewan Legislatif Falkland kepada AFP.

"Tanpa intervensi Thatcher dan keberanian untuk mengambil keputusan sulit, Kepulauan Falkland masih akan menjadi bagian koloni Argentina sekarang," ujarnya.

Ketegangan di pulau itu meningkat kembali beberapa waktu lalu, setelah Argentina murka kepada Inggris yang telah membuka eksplotasi minyak di perairan sekitar pulau.

Presiden Argentina Cristina Kirchner -- yang tidak diundang pada pemakaman Thatcher -- telah mendesak Inggris untuk bernegosiasi mengenai kedaulatan Falkland.

Pemakaman Thatcher yang penuh nuansa Falkland dapat dimaknai sebagai tindakan provokatif terkait ketegangan yang kembali terjadi saat ini, kata analis Amerika Latin dan seorang pakar Chatham House Victor Bulmer.

"Namun mereka tidak berpikir untuk provokasi Argentina saat ini, karena mereka melihat Argentina yang bersikap provokatif kepada Inggris Raya," katanya.

Penerjemah: I.A. Pribadi


Editor: M. Suparni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.