SPBG milik ESDM di Palembang mulai beroperasi

id spbg, spbg milik esdm

SPBG milik ESDM di Palembang mulai beroperasi

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Compressed Natural Gas (CNG) milik kementrian ESDM di Jalan Soekamto Palembang, Kamis (11/4). (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

PAlembang (ANTARA,Sumsel) - Salah satu dari empat SPBG CNG milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Palembang sudah mulai beroperasi sejak awal Maret lalu.

Kepala Bidang Pengendalian Transportasi Jalan, dan Rel Dinas Perhubungan Kota setempat Agus Supriyanto di Palembang, Kamis menjelaskan pengoperasian ini sepenuhnya sudah diserahkan kepada Pertamina Retail selaku pihak ahli.

"Kementrian ESDM sudah menyerahkan pengoperasiannya pada Pertamina retail," jelas dia.

ketika ditanya kenapa baru satu SPBG CNG yang beroperasi dari empat yang sudah dibangun, Agus menjelaskan karena SPBG Soekamto berada di sumber gas tak jauh dari saluran pipa gas yang ada.

Sementara tiga SPBG lainnya yaitu di Jalan Kol H Burlian, Jalan Diponegoro, dan Kertapati masih dalam tahap perencanaan mekanisme pengisian gasnya karena jauh dari pipa sumber gas.

"Pengisian ketiga stasiun itu harus menggunakan kendaraan khusus, dan Pertamina retail yang akan menjalankannya," kata dia.


Sementara, harga bahan bakar di SPBG ini pun sama dengan SPBG yang sudah ada yaitu Rp3.100 per Liter atau Setara Premium (LSP). Sementara jam pengoperasian sendiri ditetapkan dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Namun sayangnya, kata dia, sosialisai berjalannya SPBG ini masih minim, sehingga segera mungkin SPBG sudah dapat diserbu kendaraan berbahan bakar gas terutama kendaraan dinas.

Di Kota Palembang sendiri sudah ada sekitar seribu kendaraan yang dikonversi gas, terdiri atas angkutan kota, taksi, dan kendaraan dinas.

Ia menambahkan, pihak ESDM berjanji akan menambah bantuan konverter kit yakni alat yang menyesuaikan dari biasanya menggunakan premium atau solar ke bahan bakar gas di Kota Palembang.

Pewarta :
Editor: Awi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.