Pelindo Palembang optimalkan pelabuhan Boom Baru

id pelabuhan boom baru, pelindo

Pelindo Palembang optimalkan pelabuhan Boom Baru

Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Untuk mengembangkan pelayanan jasa kepelabuhan tersebut PT Pelindo Palembang berupaya melakukan penataan pergudangan dan membangun area penampungan mobil atau "carport"....
Palembang  (Antara Sumsel) -  PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Palembang dengan identitas korporasi baru "Indonesia Port Corporation"  pada 2013  berupaya mengoptimalkan pelabuhan sungai Boom Baru.

Juga menjadi penyedia layanan jasa kepelabuhan di wilayah Sumatera Selatan yang lebih efisien dan modern.

Advisor Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan/Humas PT.Pelindo II Cabang Palembang, Duskisyah menjelaskan berdasarkan evaluasi kinerja perusahaan, kegiatan pelabuhan di kawasan perairan Sungai Musi ini masih bisa dikembangkan lagi.

Pengembangan aktivitas di pelabuhan tersebut memungkinkan karena berdasarkan pengalaman walaupun dalam kondisi musim kemarau terjadi sedikit penurunan debit air Sungai Musi dan mulai terjadinya pendangkalan, kegiatan pelayanan bongkar muat kapal masih bisa dilakukan dengan normal.

Berdasarkan hasil kunjungan sejumlah anggota Komisi VI DPR RI ke Palembang beberapa waktu lalu, terungkap informasi yang menjelaskan kondisi Sungai Musi sangat memprihatinkan.

Edi Prabowo salah seorang anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan kerja bersama sejumlah anggota Komisi VI DPR RI lainnya, berhasil dihimpun informasi dari berbagai pihak yang menggambarkan Sungai Musi sekarang ini mengalami pendangkalan yang cukup parah.

"Setiap tahunnya Sungai Musi mengalami pendangkalan mencapai lima meter sehingga memerlukan biaya yang besar untuk kegiatan pengerukan, belum lagi terjadi pencemaran limbah rumah tangga dan industri yang ada di sepanjang daerah aliran sungai," ujarnya.

Untuk mengeruk sungai tersebut agar tetap bisa dilayari kapal peti kemas bertonase besar yang biasa melakukan bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru, kapal pupuk PT Pusri, tanker pengangkut bahan bakar minyak di pelabuhan khusus kilang Pertamina Sungai Gerong Plaju Palembang memerlukan biaya puluhan miliar rupiah.

Melihat dana yang dibutuhkan untuk mengeruk sungai itu cukup besar, pemanfaatannya perlu dioptimalkan dan tidak hanya untuk pelayaran.

"Selain untuk pelayaran kapal bertonase besar, Sungai Musi ini sangat potensial dikembangkan sebagai tempat wisata atau kepentingan lain yang lebih luas dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat," kata Edi Prabowo.

Lebih lanjut Duskisyah mengatakan, untuk mengoptimalisasi Pelabuhan Boom Baru, selain berpartisipasi dalam memelihara alur pelayaran agar tidak terjadi pendangkalan parah, pihaknya juga terus berupaya melakukan penataan pelabuhan dan menambah peralatan baru untuk bongkar muat.

Sekarang ini sudah terdapat sejumlah peralatan baru yang cukup canggih yang didatangkan khusus dari China untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhan di Bumi Sriwijaya ini.

Beberapa peralatan bongkar muat yang dimiliki sekarang ini antara lain satu unit container crane dan empat unit Rail Mounted Gantry Crane (RMGC) untuk menunjang kegiatan bongkar muat di dermaga peti kemas.

Selain itu dilengkapi empat unit jeb crane untuk memperlancar kegiatan pelayanan bongkar muat barang nonpeti kemas di dermaga konvensional.

Dengan peralatan tersebut, kinerja pelabuhan Boom Baru mengalami peningkatan dan memiliki kemampuan yang lebih besar.

Sekarang pelabuhan ini mampu manambah kapasitas daya tampung dan meningkatkan produktivitas pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhan serta mengurangi lamanya peti kemas atau barang menumpuk di pelabuhan.  

Pihaknya akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa kepelabuhan, sehingga bisa membantu kelancaran arus barang yang masuk dan keluar dari daerah ini.

Selain terus menambah peralatan yang bisa mempermudah dan mempercepat proses pelayanan kepelabuhan, pihaknya sejak dua tahun terakhir menetapkan kebijakan pelayanan 24 jam non stop kepada kapal-kapal yang akan melakukan bongkar muat.

Kebijakan tersebut sejauh ini bisa dijalankan petugas lapangan dengan baik dan telah dirasakan pengguna jasa kepelabuhan dapat memperkecil biaya sandar kapal dan operasional, karena masa tunggu bongkar muat bisa lebih singkat maksimal tiga hari dari sebelumnya yang bisa mencapai lebih dari tujuh hari.

Selain itu, sistem pergerakan kapal yang akan masuk ke perairan Sungai Musi dan sistem bongkar muat barang di pelabuhan Boom Baru akan terus dibenahi sehingga pengguna jasa kepelabuhan merasa lebih nyaman.  

Menurut Humas Pelindo Palembang itu, sejak Maret 2012 telah diterapkan sistem "berthing window" di pelabuhan Boom Baru.

Sistem tersebut adalah sistem pengaturan terhadap mitra pelayaran untuk masuk ke pelabuhan sehingga kegiatan bongkar muat kapal dapat lebih cepat dan lancar.

Penerapan sistem tersebut dinilai cukup efektif untuk meningkatkan pelayanan dan mencegah timbulnya masalah penumpukan atau antrean kapal di pelabuhan yang kini aktivitasnya terus mengalami peningkatan.

Penerapan kebijakan pelayanan 24 jam non stop dan sistem "berthing window" tersebut sejauh ini berjalan cukup efektif dan akan lebih ditingkatkan kualitasnya, kata Duskisyah.
   
            Kembangkan pelayanan      
Jumlah kapal  yang melakukan bongkar muat di pelabuhan Boom Baru Palembang ini setiap tahunnya menunjukkan tren peningkatan yang cukup bagus.

"Peningkatan jumlah kapal yang melakukan bongkar muat tidak hanya terjadi di terminal peti kemas, tetapi juga terminal konvensional atau nonpeti kemas," kata Duskisyah.

Menurutnya, kapal yang bersandar di pelabuhan ini membawa barang berupa pupuk, semen, beras, tepung terigu, peralatan kantor serta  sejumlah barang elektronika, mesin dan bahan makanan lainnya.

Sekarang ini kapal yang melakukan bongkar muat di pelabuhan Boom baru setiap bulannya rata-rata mencapai 100 unit kapal peti kemas dan non peti kemas milik perusahaan pelayaran dalam negeri dan luar negeri.

Guna meningkatkan aktivitas bongkar muat dan pelayanan jasa kepelabuhan di daerah ini, pihaknya terus berupaya mengembangkan pelayanan.

Mengenai pengembangan pelayanan jasa bongkar muat, sejak 2012 pihaknya telah merintis pelayanan pengiriman mobil provit dari Jakarta ke Palembang melalui jalur laut.

Biasanya selama ini pengiriman mobil provit melalui jalur darat dijalankan langsung oleh sopir khusus atau diangkut menggunakan truk, kegiatan tersebut merupakan peluang bisnis yang bagus dan diupayakan segera terelisasi pada 2013 ini.

Untuk mengembangkan pelayanan jasa kepelabuhan tersebut PT Pelindo Palembang berupaya melakukan penataan pergudangan dan membangun area penampungan mobil atau "carport".

"Kami segera membangun carport sebagai wujud keseriusan perusahaan melakukan ekspansi pelayanan bongkar muat mobil provit," ujarnya.

Penataan pergudangan dan tersedianya "carport" untuk menunjang pelayanan bongkar muat mobil provit, memberikan peluang melakukan ekspansi pelayanan jasa kepelabuhan lainnya yang dapat mendongkrak pendapatan perusahaan.

Melalui berbagai upaya tersebut semoga PT Pelindo II Palembang dapat lebih mengoptimalkan kinerja pelabuhan Boom Baru dan memanfaatkan Sungai Musi untuk kepentingan yang lebih besar dan membawa masyarakat Sumsel secara keseluruhan bisa lebih sejahtera. (ANT-Y009)