Akankan rumah rakit jadi andalan wisata Palembang?

id rumah rakit, andalan wisata palembang

Akankan rumah rakit jadi andalan wisata Palembang?

Rumah rakit di Sungai Musi Palembang (FOTO Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Rumah terapung menjadi andalan karena memang tergolong kehidupan yang unik sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wisata utama....

Suatu pagi saat melintasi Jembatan Ogan yang berada di kawasan Seberang Ulu Kota Palembang dan melihat ke bantaran sungai tampak berjejer sejumlah rumah terapung atau rumah rakit.

Penghuni rumah sibuk beraktivitas ada yang mencuci pakaian, piring, dan mandi. Sekumpulan anak-anak usia sekolah dasar juga asik menikmati air sungai yang berwarna coklat dengan berlomba melompat ke dasar sungai.

Adi (7) salah seorang anak mengatakan setiap hari mereka mandi di sungai karena memang hanya itulah tempat mereka membersihkan badan.

Sebab mereka lahir di bantaran sungai dan besar di rumah rakit membuat tergantung dengan air itu.

Ia menjelaskan, mandi dan buang air setiap hari mereka lakukan di atas rumah karena berada di atas sungai sehingga memudahkan warga melakukan berbagai aktivitas dan tidak pernah kesulitan air.

Berbeda dengan warga Kota Palembang yang bermukim jauh dari Sungai Musi setiap kemarau sulit mendapatkan air.

Rumah rakit tidak hanya dijadikan tempat tinggal bagi puluhan keluarga tetapi menjadi lokasi strategis berniaga.
Di kawasan 13 Ulu juga banyak ditemukan rumah terapung yang berfungsi sebaga tempat menjual bahan bakar minyak. Aktivitas jual beli bahan bakar minyak tampak ramai.

Secara bergantian, perahu-perahu kayu mengisi bahan bakar minyak disalah satu rumah rakit yang berada tidak jauh di Seberang Pasar 16 Ilir.

Kasim (50) salah seorang pengemudi perahu tradisional atau 'ketek' mengaku untuk mengisi solar kendaraannya sangat tergantung dengan penjual minyak di rumah terapung.

"Kalau harus membeli ke darat memakan waktu lama padahal penumpang tidak bisa menunggu lama," katanya.

Puluhan rumah rakit di Sungai Musi sebagian berupa bangunannya terbuat dari bahan kayu yang tampak rapuh.

Rumah-rumah itu terkesan tidak terawat meski ada yang beraktivitas di dalamnya.

Anto (45) pemilik rumah rakit di Kecamatan Seberang Ulu II mengakui terpaksa tinggal di rumah rakit karena tak mampu membeli rumah di darat.

"Kami datang ke Palembang merantau dan akhirnya memilih membangun rumah di atas sungai karena tak mampu menyewa tempat tinggal di darat," ujarnya.

Ia menjelaskan, membangun rumah rakit lebih dari 20 tahun lalu dan diakuinya tidak ada izin. Hanya ketua rukun tetangga saja dan warga sekitar sungai yang mengetahui ketika mereka membangun rumah rakit.

Rumah rakit tersebut terbuat dari kayu berupa papan seperti umumnya rumah di darat.

Tetapi karena dibangun di atas Sungai Musi lantai rumah terbuat dari tumpukan kayu bulat dengan diameter sekitar 20 centimeter.

Layaknya, rakit tentunya rumah tersebut adaptasi dengan kondisi arus air karena didesain persis rakit kayu yang akan bergerak ketika air bergerak.

Ketika musim hujan air sungai pasang biasanya rumah berada di tengah sungai. Ketika sungai surut rumah pun bergeser ke tepi.

Wisata Andalan
Rumah terapung yang diproyeksi menjadi objek wisata andalan di kota yang dibelah Sungai Musi sudah direvitalisasi sejak beberapa tahun ini dan gencar dilaksanakan Pemkot Palembang.

Pembangunan turap di kawasan Benteng Kuto Besak, Pasar 16 dan di seberang ulu berlokasi di Kelenteng Dewi Kwan I'm serta Kampung Kapiten. Bantaran Sungai Musi kini secara bertahap direvitalisasi dari pemukiman kumuh.

Dengan dikembangkannya kawasan rumah sehat, seperti di 3/4 Ulu tepat berada di bantaran sungai. Revitalisasi itu berdampak tersingkirnya rumah-rumah rakit yang dulu banyak dijumpai di kawasan yang tidak jauh dari Jembatan Ampera.

Hanya sebuah rumah rakit yang bertahan tidak jauh dari jembatan kebanggan "Wong Palembang" itu. Rumah rakit tersebut bagus dan berbentuk rumah khas Palembang.

Namun, sekitar 1.000 meter dari jembatan masih bertengger rumah-rumah terapung dengan warna seragam.

Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan sampai kini revitalisasi bantaran sungai terus dilaksanakan.
Penambahan berbagai fasilitas wisata tak henti mereka lakukan bekerja sama denga provinsi dan pemerintah pusat.

Ia menjelaskan, khusus untuk rumah rakit sampai kini masih mendata dan menciptakan konsep yang tepat pengelolaan tempat tinggal terapung itu. Kelak, ditargetkan rumah rakit menjadi destinasi andalan wisata di kota 'pempek' ini.

Kepala Bidang Rencana Strategi dan Tata Ruang Bappeda Kota Palembang Aris Munandar menambahkan secara bertahap aktivitas warga di rumah terapung dihidupkan kembali dan menjadi objek wisata andalan.

"Rumah terapung menjadi andalan karena memang tergolong kehidupan yang unik sehingga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wisata utama," katanya.

Sungai Musi memiliki beragam keunikan, khusus untuk rumah terapung bukan hanya menghidupkan dengan mendorong warga hidup layak di pemukiman tersebut, namun juga akan dikembangkan menjadi lokasi produksi
berbagai kerajinan khas Kota Palembang.

Ia menjelaskan, perdagangan cendera mata dan makanan tradisional akan menjadi ciri wisata di rumah terapung.

Rumah rakit juga akan menjadi fasilitas bagi wisatawan yang ingin menikmati eksotiknya tinggal di rumah tepat berada di atas air sungai.

Aris menambahkan, konsep wisata air tersebut sampai kini terus dikembangkan dan diimplementasikan. Semoga dalam waktu dekat Sungai Musi dengan daya tarik yang luar biasa itu mampu menarik kunjungan wisatawan dan destinasi utama wisata. (Nila*I016)

Pewarta :
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.